Istri Perdana Menteri Spanyol Positif Corona, Sebelumnya 2 Menteri Terjangkit
Pemerintah Spanyol pada Sabtu (14/3/2020) mengumumkan bahwa istri Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez dinyatakan positif Covid-19.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Spanyol pada Sabtu (14/3/2020) mengumumkan bahwa istri Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez dinyatakan positif virus corona atau Covid-19.
Istri Pedro, Begona Gomez dikatakan dalam keadaan yang baik.
Saat ini Pedro dan istrinya tengah melakukan instruksi medis di kediaman mereka di La Moncloa Place, Madrid.
Sebelumnya, awal pekan ini dua menteri kabinet Pedro juga dinyatakan positif corona.
Keduanya adalah menteri kesetaraan dan menteri urusan dalam negeri.
Disinggung terkait kondisi mereka, pemerintah menilai keduanya baik-baik saja.
Sementara itu, anggota kabinet lainnya menunjukkan hasil tes negatif Covid-19.
Gomes terjangkit wabah mematikan asal Wuhan, China ini tidak lama setelah Pedro melakukan konferensi pers.
Saat itu perdana menteri tengah mengumumkan serangkaian langkah untuk memerangi pandemi ini untuk dua minggu ke depan.
Sebelum pidato di hadapan awak pers itu, Pedro memimpin pertemuan dengan anggota kabinet selama tujuh jam.
Semua menteri hadir kecuali dua orang yang dinyatakan positif corona itu.
Baca: Total Positif Covid-19 di Jepang Ada 773, Satu Hari Paling Banyak 63 Orang Terinfeksi Corona
Baca: Tak Bisa Hindari Jabat Tangan, Donald Trump Jalani Tes Corona
Dilansir ABC News, pada Sabtu lalu pemerintah mengumumkan kasus corona Spanyol sudah mencapai 5.753 orang.
Setengahnya berasal dari Kota Madrid dan ini terhitung sejak wabah corona mulai terdeteksi di Spanyol akhir Januari lalu.
Selama kurun waktu 24 jam, ada 1.500 kasus baru di seluruh Spanyol.
Sementara itu, menurut catatan The Wuhanvirus pada Minggu (15/3/2020) kasus Covid-19 di Spanyol sebanyak 6.391.
Sedangkan total kematian mencapai 196 jiwa.
Spanyol menjadi negara Eropa kedua yang menduduki posisi kasus corona terbanyak di dunia.
Spanyol jadi Negara Eropa Kedua yang Melakukan Lockdown Nasional
Peningkatan tajam atas jumlah kasus Covid-19 di Spanyol membuat otoritas setempat memberlakukan lockdown secara nasional.
Pada Sabtu (14/3/2020) lalu, pemerintah Spanyol mengumumkan hal ini.
Jadi kini resmi sudah Spanyol menjadi negara Eropa kedua yang melakukan penguncian secara besar-besaran.
Pemerintah mengimbau masyarakat agar terus tinggal di rumah dan keluar dengan pengecualian tertentu.
Warga boleh keluar hanya untuk membeli makanan, pergi bekerja khusus untuk pekerjaan yang tidak diperbolehkan secara jarak jauh, mencari bantuan medis, atau membantu orang yang membutuhkan.
Semua sekolah, restoran, bar, dan toko semuanya ditutup dan diliburkan.
Bahkan kini daerah pemberlakuan kebijakan ini diperluas sampai ke Madrid dan Catalonia sejak beberapa hari terakhir.
Transportasi umum ditangguhkan, terlebih bagi kereta dan bus jarak jauh.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menilai bahwa saat ini Spanyol tengah mengalami kondisi kritis.
"Spanyol menunjukkan saat-saat kritis dimana kapasitas ini menyebabkan kesulitan," jelas Pedro dilansir New York Times.
"Kita menghadapi saat yang sulit dengan perjuangan dan pengorbanan."
"Beberapa hak yang penting harus dibatasi karena kita mau mengalahkan virus ini," tambah Pedro di hadapan awak pers.
Menurutnya, Spanyol akan bisa menanggulangi wabah ini bila ada vaksin khusus Covid-19.
Pedro menjelaskan, pemerintah akan mengambil langkah untuk mengawasi dan menjaga stok pasokan makanan, energi, dan pelayanan lainnya secara nasional.
Ini merujuk pada kebijakan penguncian Spanyol selama 15 hari, dimulai dari Senin depan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)