Malaysia Lockdown, Singapura Kalang Kabut
Malaysia akan menutup semua bisnis, kecuali toko yang menjual makanan dan kebutuhan sehari-hari.
Editor: Hasanudin Aco
"Lockdown Malaysia, terutama pada perjalanan dan bisnis yang tidak penting, dapat memiliki efek buruk pada perekonomian Singapura," lanjut dia.
Persediaan makanan
Singapura mengatakan pada Selasa bahwa pihaknya sedang bekerja dengan perusahaan untuk menemukan solusi sehingga bisa menampung karyawan mereka asal Malaysia.
Singapura akan bekerja sama dengan hotel, asrama, unit perumahan publik, dan apartemen pribadi untuk menawarkan pilihan yang terjangkau.
"Pemerintah sedang mencari jalan untuk memberikan dukungan keuangan bagi perusahaan yang perlu segera mengakomodasi pekerja mereka yang terkena dampak," kata Kementerian Tenaga Kerja dalam sebuah pernyataan.
"Kami akan memprioritaskan kebutuhan perusahaan yang menyediakan layanan penting, seperti perawatan kesehatan, keamanan, pembersihan, pengelolaan limbah, manajemen fasilitas, logistik, dan transportasi.”
Cut-off juga mengancam untuk memukul pasokan makanan di Singapura, yang bergantung pada Malaysia untuk sejumlah besar buah-buahan dan sayuran.
Namun, pejabat Singapura pada hari Senin meyakinkan warga kota bahwa mereka tidak akan kehabisan makanan dan persediaan karena konsumen bergegas untuk menumpuk bahan makanan.
"Meskipun itu tak terduga dan belum pernah terjadi sebelumnya, saya kira kita hanya harus menunggu dan menilai mengingat itu hanya selama dua minggu, dan harus ada persediaan makanan yang cukup untuk menutupi periode itu," kata Selena Ling, kepala penelitian dan strategi di Oversea Chinese Banking Corp di Singapura, dalam sebuah e-mail kepada Bloomberg.
Ling memperkirakan bakal terjadi kontraksi 0,9 persen year-on-year untuk pertumbuhan PDB kuartal pertama Singapura.
"Akan tetapi, risikonya adalah kontraksi akan terjadi juga pada kuartal kedua."
Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Lockdown Malaysia berlaku hari ini, Singapura kalang kabut