Corona di Italia dengan Sistem Kesehatan Kelas Dunia, Perawat: Seperti di Tengah Medan Perang
Satu di antara sistem kesehatan publik terbaik di Barat ada di Italia utara, kewalahan menangani penyebaran virus corona yang semakin meluas di Italia
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Satu di antara sistem kesehatan publik terbaik di belahan bumi bagian barat ada di Italia utara.
Para dokter dan profesional medisnya terlatih dengan baik.
Mereka bersiap melawan virus corona yang menyebar ke daerahnya yang makmur.
Dikutip dari Nbc News, para tenaga medis di Italia masih mengupayakan segala hal untuk mencegah virus corona.
Tenaga medis yang berperang melawan wabah covid-19 pun buka suara.
"Saya belum pernah melihat begitu banyak orang mati di saat bersamaan, di depan mata saya," kata seorang perawat di rumah sakit Bergamo.
"Rasanya seperti kita menyeberang di tengah medan perang," tambahnya.
Baca: Australia Memberlakukan Lockdown, Kemlu RI Minta WNI di Luar Negeri Percepat Kepulangan
Baca: Terjebak Kebijakan Lockdown di Italia, Asmara Abigail Pilih Yoga dan Meditasi untuk Atasi Stres
Baca: Italia Lockdown akibat Virus Corona COVID-19, Kanal di Venesia Tampak Bening tanpa Kapal Wisata
Untuk diketahui, sejumlah 2.978 kematian tercatat pada Kamis (19/3/2020) pukul 19.34 WIB.
Lebih dari 35.000 kasus dikonfirmasi di Italia.
Para dokter dan perawat negara itu, mengungkapkan kehabisan tempat tidur, peralatan dan tenaga medis.
Karena lebih banyak petugas kesehatan tertular virus corona.
Lebih jauh, perawat yang mengidap virus corona di larang untuk bekerja.
"Kami sakit, satu per satu," kata perawat.
Baca: Perjuangan Petugas Medis RSPI Sulianti Saroso Dibongkar 3 Pasien Sembuh Corona, Ini Kesaksiannya
Baca: Jokowi: Pastikan Ketersediaan APD Bagi Tenaga Medis Terpenuhi Agar Tidak Terpapar Covid-19
Baca: Terjangkit Virus Corona, Kepala Medis Fiorentina Dibawa ke Rumah Sakit Karena Kesulitan Bernafas
Infeksi Corona Banjiri RS
Italia utara muncul sebagai peringatan tentang apa yang terjadi di wilayah yang dianggap memiliki sistem kesehatan terbaik di dunia.
Diketahui, Milan dan Bergamo telah sangat hancur karena wabah virus corona.
Di Bergamo sendiri, per Kamis (19/3/2020) pukul 15.07 WIB,
memiliki hampir 3.800 kasus dikonfirmasi.
Sejumlah besar infeksi corona membanjiri rumah sakit di wilayah Lombardy.
Lorenzo D'Antiga, Direktur Departemen Pediatrik di Rumah Sakit Papa Giovanni XXIII, Bergamo buka suara.
Lorenzo mengatakan, ia dan rekan-rekannya beroperasi di wilayah dengan kasus infeksi tertinggi.
"Kami benar-benar di mata topan," katanya.
Baca: Cerita Asmara Abigail Lihat Kekompakan Warga Milan di Italia Hadapi Virus Corona
Baca: Terjebak Kebijakan Lockdown di Italia, Asmara Abigail Pilih Yoga dan Meditasi untuk Atasi Stres
Baca: Kematian Tertinggi karena Corona, 475 Orang Meninggal dalam Sehari di Italia
Karantina 16 Juta Orang
Pada awal Maret, jumlah kematian akibat virus corona melonjak dan jumlah kasus dikonfirmasi membengkak.
Pemerintah Italia mengambil langkah tegas untuk memperlambat laju infeksi yang sangat cepat.
Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte mengeluarkan pernyataan untuk mengunci wilayah Lombardy pada 8 Maret 2020.
Secara efektif, Italia memberlakukan lockdown pada 16 juta orang di wilayah utara.
Dua hari kemudian, Conte memperluas karantina.
Seluruh Italia pun akhirnya di-lockdown.
Baca: JNE Juga Berlakukan Pencegahan Virus Corona di Bisnis Antaran Paket
Baca: Langkah Mudah Membuat Hand Sanitizer di Rumah, Bisa Cegah Corona, Lengkap dengan Videonya
Baca: Antisipasi Corona, Social Distancing Bermanfaat bagi Keluarga, Ini Kata Psikolog
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)