Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hizbullah Serang Markas Pusat Kementerian Perang Israel Saat IDF Perluas Agresi Darat ke Lebanon

untuk pertama kalinya, satu skuadron drone kamikaze Hizbullah menyerang pangkalan Karia, kantor pusat Kementerian Perang dan Staf Umum Militer Israel

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Hizbullah Serang Markas Pusat Kementerian Perang Israel Saat IDF Perluas Agresi Darat ke Lebanon
khaberni/HO
Ilustrasi drone penyerang. Pasukan Israel mengakui kalau milisi Hizbullah Lebanon mampu meluncurkan drone menembus wilayah pendudukan Israel di Galilea sejauh 40 kilometer tanpa bisa dicegat sistem pertahanan udara Iron Dome. 

Hizbullah Serang Markas Pusat Kementerian Perang Israel Saat IDF Perluas Agresi Darat ke Lebanon

TRIBUNNEWS.COM - Kelompok perlawanan Hizbullah Lebanon mengumumkan pada Rabu (13/11/2024) kalau untuk pertama kalinya, satu skuadron drone kamikaze menyerang pangkalan Karia Israel.

Karia adalah sebutan untuk kantor pusat Kementerian Perang dan Staf Umum Angkatan Bersenjata Israel (IDF).

Baca juga: Rudal Hizbullah Merajalela di Israel, Divisi ke-36 IDF Mulai Memperdalam Agresi Darat di Lebanon

"Hizbullah Lebanon mengumumkan pada hari Rabu dalam sebuah pernyataan bahwa mereka meluncurkan serangan pesawat tak berawak ke markas Kementerian Perang Israel (Pertahanan)," tulis laporan MNA, Rabu (13/11/2024) malam.

"Hizbullah meluncurkan serangan udara dengan skuadron drone tempur di pangkalan militer Amos, sebelah barat Afula (55 km dari perbatasan Lebanon), memukul target secara akurat," kata pernyataan Hizbullah.

Gambar ini menunjukkan jejak asap roket yang ditembakkan dari Lebanon ke Israel, seperti yang terlihat dari Tirus di Lebanon selatan pada 12 November 2024.
Gambar ini menunjukkan jejak asap roket yang ditembakkan dari Lebanon ke Israel, seperti yang terlihat dari Tirus di Lebanon selatan pada 12 November 2024. (AFP)

Peringatkan Israel Soal Invasi Darat Tahap Kedua

Sebelumnya Hizbullah memperingatkan kalau keputusan yang diambil Israel untuk melanjutkan invasi darat tahap kedua di Lebanon selatan akan menghasilkan kekecewaan dan kegagalan.

Hizbullah menekankan bahwa keputusan tersebut, pasti akan mengakibatkan banyak kerugian.

Berita Rekomendasi

"Perlawanan telah mengambil, sesuai rencana pertahanannya, semua tindakan yang memungkinkannya melakukan pertempuran panjang untuk mencegah musuh mencapai tujuannya dalam mempertahankan kebebasan dan kedaulatan negara," tulis Hizbullah dalam keterangannya di Telegram, dikutip dari Al Araby.

"Barisan depan di semua sektor dan sektor mempunyai banyak peralatan yang diperlukan dan berbagai spesialisasi militer untuk melancarkan pertempuran semacam itu," lanjutnya.

Hizbullah mengindikasikan, meskipun ada klaim yang dibuat oleh Israel tentang penguasaan desa-desa di perbatasan, mereka selama beberapa hari terakhir mampu melakukan banyak serangan rudal dari wilayah tersebut.

Kelompok yang didukung Iran itu juga menyebut, operasi Khaybar terus berlanjut dengan kecepatan tinggi, dan musuh tidak akan mampu, meskipun semua itu terjadi.

Surat kabar Ibrani, Maariv melaporkan pada Selasa (12/11/2024) bahwa tentara pendudukan Israel memulai tahap kedua “serangan darat” ke Lebanon.

Laporan tersebut menambahkan, dengan mengutip sumber-sumber militer, bahwa Divisi ke-36 melakukan manuver di wilayah baru di Lebanon selatan, dan ini merupakan divisi terbesar dalam serangan tentara pendudukan sejauh ini.

"Tujuan dari fase kedua adalah untuk menghilangkan ancaman rudal Hizbullah di wilayah tersebut, serta untuk memberikan tekanan pada partai tersebut dalam segala hal yang berkaitan dengan negosiasi politik untuk mencapai penyelesaian di Lebanon," kata salah seorang sumber militer kepada Maariv.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas