Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jumlah Kasus Virus Corona Meningkat, PM Inggris Putuskan Inggris Lockdown

Negara Britania Raya itu memutuskan lockdown, lantaran adanya peningkatan jumlah kasus positif virus corona

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Jumlah Kasus Virus Corona Meningkat, PM Inggris Putuskan Inggris Lockdown
Royal Albert Hall
Wabah Corona Menyebar di London, Royal Albert Hall dan Barbican Ditutup 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan penutupan menyeluruh atau lockdown, pada Senin malam.

Negara Britania Raya itu memutuskan lockdown, lantaran adanya peningkatan jumlah kasus positif virus corona.

Baca: Penjelasan Peneliti soal Pasien Sembuh dari Virus Corona Alami Penurunan Fungsi Paru-paru

"Anda semua sebaiknya tidak perlu pergi dan bertemu teman. Jika teman Anda meminta bertemu, tolong katakan tidak. Anda juga tidak perlu bertemu keluarga yang tidak tinggal serumah," kata PM Johnson, seperti dikutip dari The Guardian, Selasa (24/3/2020).

PM Johnson mengatakan, pergerakan masyarakat sangat dibatasi termasuk melarang berkumpul lebih dari dua orang.

"Dilarang untuk keluar rumah, kecuali untuk membeli makanan atau obat-obatan. Kegiatan ini juga tidak boleh terlalu sering dilakukan," lanjutnya.

Berita Rekomendasi

Ia memperingatkan warga untuk berkegiatan didalam rumah dan hanya keluar untuk membelu kebutuhan makanan dan obat-obatan.

Seluruh toko selain apotek dan toko kebutuhan dasar harus tutup, begitu juga dengan taman bermain dan perpustakan.

Sebelumnya, pada Jumat pekan lalu, Johnson telah mengumumkan penutupan untuk bar, restoran maupun pusat kebugaran di seluruh Inggris.

Pengumuman lockdown ini juga menepis tudingan PM Johnson yang dianggap tidak responsif dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Baca: Dampak Virus Corona, Jokowi Instruksikan Kepala Daerah Perbanyak Program Padat Karya 

"Jika Anda tidak mengikuti aturan ini, polisi memiliki wewenang untuk menindak, termasuk melalui denda atau pembubaran paksa," tegas Johnson.

Seperti dikutip dari peta persebaran Covid-19, yang dikeluarkan www.worldometers.info/coronavirus/ pada Selasa (24/3/2020), pukul 13.00 WIB, Inggris memiliki kasus positif sebanyak 6.650 orang, di mana 135 orang dinyatakan sembuh, dan 335 orang meninggal dunia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas