Pesawat yang Jatuh di Filipina Bukan Pesawat Milik Lion Air Group Dari Indonesia
Lion Air Group membantah pesawat yang mengalami kecelakaan di Filipina adalah pesawatnya.
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Lion Air Group membantah pesawat yang mengalami kecelakaan di Filipina adalah pesawatnya.
Maskapai berlogo kepala singa berwarna merah itu memberikan klarifikasi dan penjelasan sehubungan dengan perkembangan informasi mengenai kecelakaan sebuah penerbangan di Manila, Filipina.
Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro dalam rilisnya, Minggu (28/3/2020) malam memberikan pernyataan Lion Air Group sampai saat ini tidak beroperasi baik secara berjadwal atau sewa tertentu (charter) di Filipina.
"Lion Air Group tidak memiliki perusahaan penerbangan di Filipina," tulis Danang.
Baca: 39 Jemaah Masjid Jami Kebon Jeruk Dievakusi ke Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran
Baca: Sebut Penutupan Jalan Inspeksi Kalimalang Sebagai Lockdown, Pria di Jakarta Timur Diamankan Polisi
Baca: Download MP3 Lagu Tersiksa Rindu - Dygta Lagu Tema Sinetron Samudra Cinta Lengkap dengan Liriknya
Ia menjelaskan bahwa Lion Air Group mengoperasikan perusahaan penerbangan untuk layanan penumpang berjadwal, yang terdiri dari:
Lion Air (kode penerbangan JT), Wings Air (kode penerbangan IW), Batik Air (kode penerbangan ID) ketiganya berbasis di Indonesia, Malindo Air (kode penerbangan OD) berbasis di Malaysia dan Thai Lion Air (kode penerbangan SL) berbasis di Thailand.
Lion Air Group dalam beroperasi, tunduk dan melaksanakan seluruh aturan penerbangan internasional, regulator dan ketentuan perusahaan dalam menjalankan operasional sesuai dengan standar operasional prosedur yang memenuhi persyaratan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan (safety first).
Sebelumnya diberitakan pesawat maskapai Filipina, Lionair, jatuh dan terbakar di Bandara Internasional Manila, Filipina, Minggu (29/3/2020).
Sebanyak 8 orang tewas dalam kecelakaan ini. Dilansir Kompas.com dari New York Times, pesawat ini dipakai sebagai ambulans udara oleh Departemen Kesehatan dalam upaya menangani virus corona.