Buruh Migran India Pulang Kampung dan Isolasi Diri di Pohon Beringin dan Mangga, Takut Bawa Virus
Setidaknya tujuh buruh migran dari Chennai pulang kampung ke Bengal Barat di tengah lockdown India. Mereka membangun tempat tidur di pepohonan.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
"Kami naik kereta api dari Chennai pada Sabtu pekan lalu. Kami tiba di Kharagpur pada hari berikutnya dan menjalani pemeriksaan kesehatan."
"Para dokter tidak menemukan gejala virus corona tetapi menyarankan karantina sendiri selama 14 hari sehingga kami tidak memasuki desa kami," kata Bijay Singh, salah satu pekerja itu.
Sesampainya di desa, Bijay memanggil teman-temannya untuk menyumbang kelambu dan kain.
Sedangkan untuk urusan perut, mereka dimasakkan oleh keluarga masing-masing.
"Mereka menyimpan makanan yang dimasak di bawah pohon, kita turun dan makan. Kami bahkan tidak mengizinkan anggota keluarga kami untuk mencuci peralatan."
"Kami mencucinya dengan sabun dan menyimpannya di tanah sebelum memanjat lagi," kata Ranjit Singh Sardar.
Sementara itu pejabat setempat, Dhrubapada Shandilya mengaku kagum dengan aksi nekat para buruh ini.
"Kami sedang memikirkan bagaimana cara membantu mereka," katanya.
Perilaku ketujuh orang ini sangat kontras dengan dua perwira IAS.
Seorang perwira IAS Bengal Barat menghadiri pertemuan di sekretariat negara.
Padahal sebelum itu, anaknya baru pulang di Inggris dan dia tidak mengarantina diri.
Tidak lama kemudian putranya dinyatakan positif Covid-19.
Sementara itu perwira IAS kader Kerala, juga diskors karena melanggar karantina sepulang dari Singapura.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)