Lockdown India, Banyak Orang Tak Sanggup Bayar Kontrakan
Para pekerja migran yang mengandalkan hidup dari pendapatan harian di sektor informal terpaksa mudik ke kampung halaman
Editor: Sanusi
Para pekerja yang pulang kampung ini membawa barang-barang mereka dalam kantong plastik yang biasa digunakan untuk wadah semen. Sementara para wanita membawa bayi mereka yang digendong dengan kain sari.
"Tidak ada bantuan pemerintah yang hadir di sini. Kami malah membagikan makanan gratis," kata Rajesh Singh, salah satu relawan.
Sebelumnya Perdana Menteri Narendra Modi meminta maaf ke publik karena ada kekacauan setelah dirinya menetapkan lockdown untuk jangka waktu tiga minggu demi melawan pandemi corona.
"Saya memohon maaf karena mengambil langkah-langkah ini sehingga menyebabkan kesulitan hidup Anda, terutama para warga miskin. Aku tahu beberapa dari kalian marah kepada saya. Tapi ini keputusan sulit untuk memenangi perang (melawan corona)," kata Modi dalam pidato yang disiarkan radio pemerintah.
Setelah lockdown, banyak pemerintah negara-negara bagian di India yang menutup perbatasannya sehingga banyak transportasi umum berhenti beroperasi. Aparat keamanan bersiaga di jalan-jalan menghentikan kendaraan pribadi.
Di kota besar seperti New Delhi, sejumlah perusahaan bus masih bisa beroperasi setelah diizinkan pemerintah agar tetap bisa melintas ke negara bagian lain. Sementara kereta api juga telah menghentikan layanannya sampai 31 Maret 2020.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Akibat Lockdown, Banyak Orang India Tak Sanggup Bayar Kontrakan"