Warga New York Abaikan Jarak Sosial, Berkerumun Lihat Rumah Sakit Terapung Milik Militer AS
Senin lalu sisi barat Manhattan, New York penuh dengan orang-orang yang berkerumun.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Sisi barat Manhattan, New York penuh dengan orang-orang yang berkerumun, Senin (31/3/2020).
Mereka memadati sebuah pagar dan beberapa orang memanjatnya untuk melihat USNS Comfort atau Rumah Sakit Angkatan Laut AS yang akan melepaskan jangkar.
Rumah sakit di atas laut itu renacananya akan membantu penanganan pasien Covid-19 di AS.
Melansir New York Post, kerumunan orang semakin tidak terelakkan saat USNS Comfort ditarik ke Pier 90, dekat West 50th Street.
Masyarakat berusaha mengambil foto USNS Comfort.
Baca: Amerika Serikat, Italia, dan Spanyol Jadi Negara Dengan Angka Kasus Corona Tertinggi di Dunia
Baca: Rupiah Hari Ini Melemah ke Angka Rp 16.320 per Dolar Amerika Serikat, Berikut Kurs di 5 Bank Besar
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 10.00 waktu Amerika Serikat.
Beberapa orang mengibarkan bendera Amerika dan lainnya saling berkerumun di pagar dermaga.
Sementara itu, ada beberapa orang yang berlari menyibak kerumunan tersebut.
Setidaknya selusin pasukan polisi dari NYPD berdiri mengamankan kerumunan itu, tapi tidak membubarkan.
Reporter NBC, Andrew Siff mengunggah foto kerumunan itu lewat akun Twitter-nya.
Bahkan aksi kerumunan di tengah pandemi ini tidak lolos dari komentar Editor Bisnis CNN, Alexis Benveniste.
"Ini sangat kontraproduktif. Orang-orang berkumpul untuk menonton dermaga kapal rumah sakit Angkatan Laut AS di New York City.
"Tinggal di rumah. Belajar mempraktikkan jarak sosial," cuitnya.
Setelah cuitan Andrew sampai di Balai Kota, tim komunikasi Wali Kota, Bill de Blasio memerintahkan NYPD untuk membubarkan orang.
"Gambar-gambar itu membuat saya sadar bahwa itu sedang terjadi."
"Saya melaporkannya dengan detail siapa yang terlibat," kata juru bicara Balai Kota, Freddi Goldstein.
"Ini adalah kenyataan baru bagi kita semua dan kita semua menyesuaikan diri. Walikota dan komisaris polisi melakukan kontak rutin untuk memastikan petugas memahami permintaan baru mereka," tambahnya.
NYPD memperingatkan orang-orang terkait pelanggaran jarak sosial.
Kendati demikian, kepolisian tidak mengeluarkan surat peringatan pada saat itu.
Sementara itu, De Blasio mengatakan, warga New York yang mengabaikan perintah otoritas akan didenda sebesar 500 dolar AS atau sekira Rp 8,1 juta.
"Tujuannya hanya untuk membuat orang mematuhi keselamatan mereka dan keselamatan semua orang," kata de Blasio pada NY1 Senin lalu.
"Kami masih memiliki orang-orang yang bertahan, apa yang akan dilakukan petugas dan lembaga penegakan hukum yang lain, mereka akan mendatangi seseorang untuk mengatakan, 'Anda harus bubar sekarang'," tambahnya.
Rumah sakit milik tentara ini dikirim ke New York untuk meringankan kapasitas fasilitas kesehatan di sana.
"Kapasitas rumah sakit yang kami tambahkan sekarang akan menyelamatkan nyawa," tulis Gubernur Andrew Cuomo.
"Tuhan memberkati New York," tutupnya.
Berdasarkan catatan Worldometers pada Rabu (31/3/2020) jumlah kasus di Amerika Serikat mencapai 164.253.
Sementara angka mortalitasnya sebanyak 3.165 dan jumlah pasien sembuh 5.506.
Amerika sudah beberapa hari ini bertengger di posisi pertama infeksi Covid-19 terbanyak di dunia.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.