Kasus Positif Virus Corona di Jerman Mengejutkan, Naik 5.000 Dalam Sehari
Kasus virus corona bertambah 5.453 pada Selasa (31/3/2020) dibanding hari sebelumnya, sementara jumlah kematian naik 149
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, BERLIN - Kenaikan jumlah kasus penyebaran pandemi virus corona atau Covid-19 di Eropa sangat signifikan.
Bahkan, Eropa disebut-sebut menjadi episentrum baru virus corona setelah sebelumnya melanda negara-negara di kawasan Asia.
Baca: Bintan Kedatangan 39 Tenaga Kerja Asing di Tengah Wabah Corona, Ini Penjelasan Pemkab
Seperti di Jerman.
Melansir Kontan.co.id, jumlah kasus virus corona baru yang terkonfirmasi melesat menjadi 67.366 kasus.
Jumlah pasien positif virus corona yang meninggal mencapai 732 orang.
Melansir Channelnewsasia.com, Robert Koch Institute (RKI), Rabu (1/4/2020), melaporkan, kasus virus corona bertambah 5.453 pada Selasa (31/3/2020) dibanding hari sebelumnya, sementara jumlah kematian naik 149.
Pandemi virus corona telah menewaskan lebih dari 30.000 orang di Eropa, dengan lebih dari tiga perempat kematian ada di Italia dan Spanyol.
Sebanyak 30.063 kematian akibat virus corona terjadi di Eropa dengan total 458.601 kasus, menjadikannya sebagai benua yang paling terpukul oleh Covid-19.
Hanya, keputusan Jerman untuk menutup perbatasan dan membatasi perjalanan untuk mengekang penyebaran virus corona berarti ribuan pekerja musiman, terutama dari Eropa Timur, tidak bisa mulai menanam dan memanen sayur juga buah.
Hal ini bisa menyebabkan harga buah-buahan dan sayur mayur naik, Presiden Asosiasi Pertanian Jerman (DBV) Joachim Rukwied mengatakan kepada harian Neue Osnabruecker Zeitung, Rabu (1/4/2020), seperti dilansir Channelnewsasia.com.
Komisi Uni Eropa menyatakan, negara-negara Uni Eropa harus mengizinkan ratusan ribu pekerja migran musiman yang menanam atau memanen tanaman melintasi perbatasan, meskipun ada langkah-langkah nasional untuk mengatasi virus corona
Negara-negara di Uni Eropa telah menetapkan kontrol perbatasan yang ketat untuk membendung wabah virus corona, yang juga mengakibatkan pasokan makanan dan medis tertunda.
"Kami rasa kami akan menghadapi berkurangnya pasokan buah dan sayur secara keseluruhan," kata Rukwied. Beberapa petani mempertimbangkan untuk membatalkan pesanan benih dan tanaman karena pekerja berkurang.
Menteri Pertanian Jerman Julia Kloeckner menyebutkan, dia sedang meminta persetujuan Kementerian Dalam Negeri mengenai masalah ini. "Karena kita tidak bisa melakukannya tanpa pekerja pertanian musiman tambahan," ujarnya.
Baca: 100 Awak Positif Covid-19, Kapten Kapal Induk AS: Para Pelaut Kami Tak Harus Mati Seperti Ini
Menurut Kloeckner, Jerman perlu menemukan keseimbangan antara kebutuhan untuk mencegah penyebaran virus corona dan kebutuhan pekerja musiman guna membantu di lahan pertanian.
"Kita harus menemukan jawaban, kita tidak bisa membiarkan petani bergantung pada ini," sebut Kloeckner kepada stasiun televisi ARD.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Duh, kasus virus corona di Jerman melonjak 5.000 kasus dalam sehari