Kasus Infeksi Covid-19 Meningkat, India Ubah Gerbong Kereta Api Jadi Bangsal Isolasi
India mulai mengubah gerbong kereta api dan stadion olahraga menjadi ruang isolasi untuk menangani lonjakan kasus virus corona.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - India mulai mengubah gerbong kereta api dan stadion olahraga menjadi ruang isolasi untuk menangani lonjakan kasus virus corona.
India Railways mengatakan pada Rabu (1/4/2020) memulai memodifikasi 20.000 gerbong menjadi fasilitas medis.
Masing-masing gerbong berisi 16 tempat tidur.
Ini berarti total 320.000 pasien dapat dirawat di gerbong tersebut.
Melansir Al Jazeera, satu minggu ini India memasuki lockdown nasional.
Baca: 389 Peserta Tagligh di India Terkena Virus Corona
Baca: Demi Loloskan Diri dari Lockdown, Warga India Ini Pura-pura Meninggal
Sebanyak1,3 miliar orang disuruh tinggal di rumah ketika negara itu berusaha menekan penyebaran virus corona.
Tetapi, ada lonjakan kasus covid-19 minggu ini, pihak berwenang mengonfirmasi 1.673 infeksi dan 38 kematian.
Ada kekhawatiran bahwa sistem kesehatan India yang terkepung mungkin kewalahan dengan lonjakan kasus.
Negara ini kekurangan dokter dan paramedis serta peralatan medis penting seperti ventilator untuk menangani wabah COVID-19, penyakit pernapasan yang berpotensi fatal yang disebabkan oleh coronavirus.
Selain mengubah gerbong kereta api, negara bagian India juga telah mulai mengubah stadion olahraga menjadi fasilitas karantina dijadikan rumah sakit sementara.
India mengambil isyarat dari negara-negara lain yang menggunakan langkah-langkah serupa untuk mengatasi sejumlah besar kasus.
Baca: 62 Warga Malaysia dan Indonesia Ikuti Tabligh Akbar di India, 12 Orang Kini Dikarantina
Baca: KRONOLOGI Corona Menyebar Masif di India, Berawal dari Khotbah Keliling, Diikuti Ribuan Jamaah
Di New Delhi, Ketua Menteri Arvind Kejriwal mengumumkan bahwa stadion Jawaharlal Nehru akan diubah menjadi pusat karantina untuk menangani meningkatnya jumlah pasien COVID-19 di kota itu.
Demikian pula, stadion Gachibowli di kota selatan Hyderabad yang digunakan untuk karantina penumpang yang datang dari luar negeri, sekarang akan memiliki 1.500 tempat tidur isolasi dan pusat perawatan.
Pihak berwenang di negara bagian Assam di timur laut terpencil yang memiliki beberapa kasus, telah mengubah stadion Sarusajai menjadi pusat karantina dengan kapasitas sekitar 1.000 orang.
Di utara kota Chandigarh, sebuah stadion dan kompleks olahraga diambil alih untuk tujuan yang sama sekali berbeda.
Fasilitas itu telah dikonversi menjadi penjara sementara untuk menahan mereka yang melanggar lockdown, kata juru bicara kepolisian Charanjit Singh.
Sebanyak 600 orang telah dirawat di fasilitas tersebut.
Ratusan Ribu Pekerja Migran Lakukan Perjalanan
Para ahli medis mengatakan India menghadapi ancaman transmisi masyarakat .
Terutama karena ratusan ribu pekerja migran melakukan perjalanan panjang dan berbahaya.
Mereka kembali ke kota dan desa asal mereka, menentang lockdown.
Di negara bagian Jharkhand timur, ketika pihak berwenang menyegel perbatasan tanah dan jalan, pekerja yang putus asa dan keluarga mereka menyeberang dan berenang melalui air dekat bendungan untuk mencapai desa mereka di negara bagian Benggala Barat, kata pejabat setempat Vijendra Kumar.
Pemandangan serupa terlihat di negara bagian Haryana beberapa hari yang lalu.
Media setempat melaporkan, para pekerja mengambil rute sungai dan menggunakan tabung karet dan perahu untuk mencapai rumah mereka di negara bagian Uttar Pradesh.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)