Jernihnya Langit India Pasca Lockdown, hingga Pegunungan Himalaya Bisa Terlihat Jelas
Orang-orang di negara bagian Punjab, India Utara terkagum-kagum dengan panorama pegunungan Himalaya yang terlihat jelas dari sana.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Warga di negara bagian Punjab, India Utara terkagum-kagum dengan panorama pegunungan Himalaya yang terlihat jelas dari sana.
Pemandangan yang mengagumkan ini bahkan bisa terlihat melalui mata telanjang pada jarak sekitar 100 mil lebih.
Lockdown atau penguncian nasional India berhasil mengurangi polusi udara di India.
Mengutip CNN, fenomena ini diabadikan warga Kota Jalandhar dan sekitarnya dalam postingan media sosial mereka.
Baca: Selama India Lockdown, Hrithik Roshan Justru Kembali Tinggal Serumah dengan Sang Mantan Istri
Baca: Menlu Ungkap Lebih dari 907 WNI Jemaah Tablig Berada di Luar Negeri, Mayoritas di India
Bahkan beberapa di antaranya bisa melihat jelas melalui rumah mereka.
Mereka mengaku baru kali ini melihat puncak Himalaya sejak beberapa dekade.
"Untuk pertama kalinya dalam hampir 30 tahun (saya) bisa dengan jelas melihat Himalaya karena kuncian, udara India bersih dari polusi."
"Sangat menakjubkan," tulis salah satu warga, Manjit Kang.
Fenomena ini diyakini karena kualitas udara yang meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Bagaimana tidak, lockdown membuat semua industri tutup, kendaraan bermotor tidak banyak berkeliaran di jalan dan maskapai penerbangan menagguhkan perjalanan.
Standar PM10 mengukur partikulat di udara dengan diameter 10 mikrometer atau lebih kecil.
Laporan dari Dewan Polusi itu mengatakan bahwa totalnya 85 persen seluruh kota di India terkurangi tingkat pencemarannya.
Ini terjadi pada minggu pertama penguncian nasional.
Sementara itu kualitas udara di Jalandhar, 100 mil lebih dari Himalaya dianggap memiliki kualitas udara baik.
Fakta ini menurut pengukuran pada indeks nasional India selama 16 dari 17 hari sejak lockdown diumumkan.
Sebaliknya periode 17 hari yang diterapkan pada tahun lalu gagal membersihkan udara bahkan hanya untuk satu hari saja.
Dalam 17 hari pertama pada Maret tahun ini, hanya tiga hari kualitas udara di sini bisa dicap baik.
Oleh karena itu, femomena ini bagaikan angin segar di tengah situasi negara dan perkotaan India yang terkenal tercemar dan ramai.
Masih mengutip CNN, India adalah rumah bagi 21 dari 30 perkotaan yang paling tercemar di dunia.
Ini menurut data yang dikumpulkan dalam IQAir AirVisual 2019 World Air Report Report.
India menempati posisi ke enam dari sepuluh teratas.
Sudah lebih dari dua minggu ini India dikunci secara nasional.
Sebelumnya, Perdana Menteri Narendra Modi memerintahkan pelarangan keluar dari rumah secara total.
Hanya layanan penting yang terus beroperasi, di antaranya fasilitas air, listrik, layanan kesehatan dan kebakaran, toko bahan makanan dan layanan kota.
Semua toko, perusahaan komersial, pabrik, bengkel, kantor, pasar, dan tempat ibadah lainnya telah ditutup.
Transportasi umum seperti bus dan metro antar negara bagian ditangguhkan.
Menurut Worlometers pada Jumat (10/4/2020) India memiliki 6.771 kasus positif Covid-19.
Sementara itu jumlah korban jiwa di sana mencapai 228.
Sedangkan, angka kesembuhan cukup tinggi yakni 635 orang.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)