Karena Covid-19, Penyelidikan Ukraine International Airlines yang Tertembak Jatuh Ditunda
Penyelidikan terhadap jatuhnya maskapai penerbangan Ukraine International Airlines tertunda lantaran pandemi Covid-19.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Penyelidikan terhadap jatuhnya maskapai penerbangan Ukraine International Airlines tertunda lantaran pandemi Covid-19.
Kanada telah meminta Teheran untuk menunda pengunduhan data pada blackbox (kotak hitam) Ukraine International Airlines mengingat pembatasan perjalanan karena Covid-19.
Mengutip dari The Guardian, pada Maret 2020, Iran sepakat untuk menyerahkan kotak hitam dari Penerbangan 752 Ukraine International Airlines untuk dianalisis.
Langkah tersebut disambut baik oleh Kanda dan Ukraina.
Kotak hitam itu diperkirakan berisi informasi tentang detik-detik terakhir sebelum pesawat jet Ukraine International Airlines terkena rudal dan jatuh, tak lama setelah lepas landas dari Bandara Teheran pada 8 Januari 2020.
Baca: Duka Keluarga Korban Pesawat Ukraina yang Jatuh di Teheran: Mereka Sudah Pergi, Sakitnya Tersisa
Baca: Soal Penyelidikan Pesawat Ukraina dan Kebocoran Audio, Iran Sebut Tetap Kerja Sama dengan Ukraina
Menurut Dewan Keselamatan Transportasi Kanda (TSB), pekan lalu Iran menghubungi negara-negara yang terlibat untuk bertanya kapan mereka bisa mengirim para ahli untuk membantu mengunduh data dari kotak hitam.
Presiden TSB Kathy Fox mengatakan, mereka semua memberikan tanggapan yang konsisten.
Kata Kathy Fox, mereka mengatakan bahwa melakukan perjalanan tidak mungkin dilakukan pada saat ini.
"Pembatasan diberlakukan, karena pandemi," kata Fox.
Baca: Warga Iran Mengubur Para Korban Pesawat Ukraina yang Ditembak Jatuh
Baca: Lima Negara Memperingatkan Iran Setelah Insiden Tembak Jatuh Pesawat Ukraina
Ditembak Jatuh karena Human Error
Sebelumnya, militer Iran telah mengakui pesawat itu ditembak jatuh karena human error.
Dari 176 korban, 57 di antaranya adalah warga negara Kanada dan 29 adalah penduduk tetap di Kanada.
TSB menambahkan, perwakilan atau pakar dari negara-negara yang terlibat harus hadir ketika data kotak hitam diunduh.
Karena itu, proses tersebut harus ditunda hingga kondisi cukup baik untuk melakukan perjalanan yang aman.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)