Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Trump Dikabarkan Tampik Saran Jarak Sosial, dr Fauci: Seringkali Rekomendasi Diambil, Kadang Tidak

Presiden AS Donald Trump dikabarkan mengabaikan saran jarak sosial, Penasihat kesehatan masyarakat terkemuka AS, dokter Anthony Fauci buka suara.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Trump Dikabarkan Tampik Saran Jarak Sosial, dr Fauci: Seringkali Rekomendasi Diambil, Kadang Tidak
SPUTNIK NEWS
Presiden Amerika Serikat Donald Trump 

Diberitakan Tribunnews yang mengutip dari Sputnik News pada Minggu (12/4/2020), Penasihat Medis senior di Departemen Urusan Veteran, Carter Mecher angkat bicara.

Baca: UPDATE Corona Dunia 13 April 2020: Lebih dari 22 Ribu Warga AS Meninggal karena Covid-19

Baca: Mantan Pemain AS Monaco Buka Suara Soal Pemecatan Thierry Henry, Sebut Keputusan Tidak Adil

Mecher disebut sebagai orang pertama yang menyampaikan peringatan kepada sekelompok pejabat kesehatan di lingkungan administrasi Trump melalui surelnya.

Ia memperingatkan mereka bahwa wabah ini akan berkembang lebih dari yang bisa dibayangkan. 

"Bagaimanapun cara anda berupaya memutus rantainya, ini akan tetap menjadi buruk,"  tulis Mecher dalam surelnya yang bertanggal 28 Januari 2020 itu.

"Kalian mengolok-olok saya karena berteriak untuk menutup sekolah. Sekarang saya berteriak, tutup kampus dan universitas," tambahnya.

Presiden AS Donald Trump telah menguji untuk virus corona untuk kali kedua dan hasilnya menunjukkan negatif untuk virus corona.
Presiden AS Donald Trump telah menguji untuk virus corona untuk kali kedua dan hasilnya menunjukkan negatif untuk virus corona. (Tangkap Layar CNN)

Beberapa pejabat tinggi, termasuk Penasihat Gedung Putih dan pakar di departemen kabinet serta badan intelijen AS mulai membunyikan alarm tentang potensi ancaman terhadap negara tersebut.

Donald Trump terus bersikap seolah virus ini bukan masalah yang besar.

Berita Rekomendasi

Namun akhirnya, pada 31 Januari lalu, pemerintah AS membatasi warganya untuk tidak bepergian ke China, tempat virus coronapertama kali muncul pada Desember 2019 di kota Wuhan.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas