IATA: Pendapatan Maskapai Global Turun Drastis karena Corona
IATA telah merevisi dampak kerugian akibat corona pada industri penerbangan secara global yang diproyeksikan meningkat
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Penghentian sementara operasional maskapai pada banyak negara di dunia memang menyebabkan kerugian yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi para operator maskapai.
Seperti yang disampaikan Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) terkait kebijakan yang diambil nyaris seluruh perusahaan penerbangan untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).
Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (15/4/2020), IATA telah merevisi dampak kerugian akibat corona pada industri penerbangan secara global yang diproyeksikan meningkat, dari sebelumnya 252 miliar dolar Amerika Serikat (AS) menjadi 314 miliar dolar AS.
IATA mengatakan jumlah keseluruhan penerbangan turun 80 persen jika dibandingkan dengan operasi pada Januari lalu.
Kebijakan pembatasan penerbangan internasional pun diprediksi akan berlangsung lebih lama.
Direktur Jenderal sekaligus CEO IATA Alexandre de Juniac menilai pendapatan tiket maskapai global bisa turun 55 persen pada tahun ini.
"Ini benar-benar penting sekarang, pemerintah harus menempatkan transportasi udara di pusat rencana mereka, untuk membuka kembali denyut ekonomi, kita perlu mengembalikan kepercayaan penumpang," kata de Juniac.
IATA pun berharap konektivitas udara domestik dibuka kembali pada kuartal ketiga yakni Juli hingga September mendatang.
Menurut Ekonom senior IATA, Brian Pearce, pandangan 'pesimistis' para ekonom terhadap perekonomian global akan mempengaruhi stabilitas sektor ini, di mana perjalanan udara akan kembali pada paruh kedua tahun ini.
Sikap pesimis ini bisa berdampak pada banyaknya pekerjaan yang akan hilang dan berkurangnya kepercayaan diri para pelaku bisnis.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.