Kisah Esti Diroatmodjo Melawan Corona di Spanyol: Jangan Bandel Keluar Rumah
Lingkungan menjadi faktor penting untuk membantu kesembuhan Esti Diroatmodjo, 46 tahun.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA- Lingkungan menjadi faktor penting untuk membantu kesembuhan Esti Diroatmodjo, 46 tahun. Dengan dukungan tetangga dan keluarga, Esti dinyatakan sembuh ari positif corona atau Covid-19.
Esti dan anak laki-lakinya, Pablo Martinez Diroatmodjo (15), dinyatakan positif corona pada pertengahan Maret lalu. Mereka menjalani isolasi mandiri selama 14 hari, hingga dinyatakan sembuh dari corona.
Baca: Pendaftaran Kartu Pra Kerja Gelombang I Ditutup Besok, Ikuti 3 Langkah Mudah untuk Mendaftar
Selama menjalani isolasi mandiri, menurut Esti, ia dan Pablo melakukan physical distancing (jaga jarak). Melakukan isolasi di dua ruangan berbeda. Suami dan kedua anaknya, menaruh makanan di nampan, di depan ruang isolasi mereka.
Aktivitas mereka selama menjalani isolasi mandiri adalah membaca, menonton, dan bermain musik. Mencari hiburan di tengah kebosanan. Bahkan, tetangga mereka pun turut serta memberikan bantuan.
Baca: Seniman Muda Charlene Junus, Desain Masker Lawan Virus Covid-19
"Saya tinggal di apartemen, dan kita ada grup chat dengan seluruh tetangga. Suami saya kasih kabar kalau anak saya dan saya positif corona, mereka amat sangat suportif," tutur Esti.
Di Indonesia, perawat pasien corona diusir dari indekos. Bahkan jenazah pasien corona ditolak oleh warga. Mereka takut karena dapat menyebarkan corona di wilayah mereka. Bagaimana di Spanyol? Esti bercerita di lingkungan mereka, para tetangga sangat memberikan dukungan.
"Tiap pagi di depan pintu rumah saya, dikasih dua roti dan croissant untuk sarapan kita berlima. Dan untuk kebutuhan sehari hari, tetangga lain yang belanjakan," ujar Hesti.
Baca: Pikirkan Nasib Karyawannya di Saat Pandemi Virus Corona, Ruben Onsu Dilanda Kecemasan Akut
Esti bercerita ada kekompakan bersama untuk melawan corona. Setiap saat, kata dia, para tetangga menawarkan apa sekiranya yang bisa dibantu. "Jadi selama saya di isolasi, mereka yang bantu belikan bahan-bahan makanan, buah-buahan. Dan tiap pagi mereka bawakan sarapan," tutur Esti.
Hampir setiap hari, menurut Esti, tetangganya berusaha untuk menghibur melalui chat. "Tetangga saya sangat luar biasa. Tiap hari mereka mengirim gambar-gambar lucu supaya saya tidak bosan," cerita Esti.
Baca: Ketua DPRD DKI: Selamat, Akhirnya Warga Jakarta Punya Wagub
Pesan Esti untuk Indonesia Hadapi Corona
Esti mengaku masih memperhatikan bagaimana Indonesia menghadapi corona. Ia menyayangkan adanya perawat yang diusir, bahkan masih banyak masyarakat yang 'berjubel' di luar rumah.
"Saya mau bilang ke orang-orang supaya tahan diri, jangan bandel keluar rumah. Karena banyak banget yang masih pada bengal keluar," tutur Esti.
Esti berharap kepada pasien yang dinyatakan positif corona untuk tidak putus asa, dan sama-sama berjuang melawan. Karena kesempatan untuk sembuh itu selalu ada. Ia berpesan agar terus berpikir positif.
Baca: Setelah Komposisi Lengkap, Anies dan Riza Diharap Berbagi Tugas
"Selalu berpikir positif, dan dibawa senang. Karena itu sangat membantu. Waktu senggang dipakai untuk baca, dengar musik dan nonton film. Jangan dengerin berita-berita negatif di luar sana," kata Esti.
Baca: Berkat Sinergi, Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Puluhan Juta Rokok Ilegal Ke Wilayah Aceh
Dukungan harus diberikan kepada mereka yang dinyatakan positif. Semangat dan dukungan sekitar menjadi faktor penting untuk kesembuhan.
"Dukungan keluarga amat sangat penting. Karena memotivasi kita untuk fight melawan sakitnya. Keluarga dari Indonesia juga selalu telepon dan video call setiap saat," cerita Esti.
Baca: Veteran Perang Dunia II Asal Brasil Sembuh dari Covid-19: Lebih Besar daripada Menang Perang
Dukungan dari keluarga, tetangga, dan pemerintah. Di Spanyol, kata dia, dukungan dari KBRI di Madrid sudah dilakukan sejak Esti dan Pablo dinyatakan positif. Gerak cepat pemerintah pun menjadi faktor pendukung kesembuhan."Besar sekali bantuan dan dukungan KBRI.
"Sejak saya hubungi, anak saya dan saya positif. Pak Hermono (Dubes Indonesia untuk Spanyol) langsung menghubungi saya dan menawarkan bantuan. Memonitor keadaan kami berdua dan menawarkan bantuan logistik," kata Esti.