Aksi Penembakan Brutal di Kanada Tewaskan 16 Orang, Salah Satunya Polisi Wanita
Seorang pria bersenjata, menyamar sebagai polisi dan melakukan penembakan membabi buta di Nova Scotia, Kanada.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria bersenjata, menyamar sebagai polisi dan melakukan penembakan dengan membabi buta di Nova Scotia, Kanada.
Setidaknya 16 orang meninggal dunia termasuk diantaranya adalah seorang polisi wanita.
Peristiwa ini diyakini sebagai penembakan massal terburuk sepanjang sejarah Kanada.
Mengutip BBC, kejadian mengerikan ini setidaknya terjadi selama 12 jam pada Sabtu (19/4/2020) dan berakhir dengan pengejaran mobil.
Baca: Dokter Terkemuka Kanada Akhirnya Setuju Masker Kain Dapat Mencegah Penyebaran Covid-19
Baca: Fakta Unik Alert, Kota di Kanada yang Tidak Disinari Matahari Selama 4 Bulan
Polisi mengatakan, tersangka menembak sejumlah orang di berbagai lokasi di Nova Scotia.
Pria yang tidak disebutkan identitasnya itu memilih korbannya secara acak.
Nahasnya, pria itu terbunuh dalam konfrontasi dengan pihak polisi.
Menurut laporan yang ada, dia mengendarai sebuah mobil yang mirip dengan mobil polisi.
Warga sekitar atau tepatnya di kota pedesaan Portapique disarankan untuk mengunci rumah setelah aksi kriminal ini terjadi.
Pihak berwenang masih berusaha menetapkan jumlah kematian terakhir pada Minggu (19/4/2020).
Ada kemungkinan lebih banyak korban berjatuhan akibat ini.
Polisi Sherif Mounted Royal Kanada (RCMP) Heidi Stevenson, termasuk diantara mereka yang tewas.
Dia adalah polisi wanita yang sudah mengabdi di satuan polisi Kanada 23 tahun lamanya.
"Heidi menjawab panggilan tugas dan kehilangan nyawanya seraya melindungi mereka yang dia layani," kata Komandan RCMP Nova Scotia, Asisten Komisaris Lee Bergerman dalam postingan Facebook.