Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kejam, Kucing Hitam di Vietnam Diolah dan Dimasak Menjadi Obat Corona

Pemandangan yang mengerikan terjadi di Vietnam, dimana kucing-kucing hitam dimasak dan diolah menjadi obat Covid-19.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Kejam, Kucing Hitam di Vietnam Diolah dan Dimasak Menjadi Obat Corona
SWNS via Metro
Kucing Hitam di Vietnam Diolah Menjadi Obat Corona 

TRIBUNNEWS.COM - Pemandangan yang mengerikan terjadi di Vietnam, dimana kucing-kucing hitam dimasak dan diolah menjadi obat Covid-19.

Aktivis hak-hak binatang mengatakan, kucing hitam direbus, dikuliti, dimasak hingga berbentuk pasta lalu dikemas.

Lembaga nirlaba No to Dog Meat mengatakan praktik ini terjadi di ibukota Vietnam, Hanoi.

Obat-obatan yang berwarna hitam itu dipasarkan secara online, sebagaimana dikabarkan Metro.co.uk

Baca: Pandemi Covid-19 Hambat Persiapan Pernikahan Caesar Hito dan Felicya Angelista

Baca: 2 Kucing di New York Jadi Hewan Peliharaan Pertama di AS yang Terinfeksi Virus Corona

Bahkan ada foto yang memperlihatkan hasil olahan kucing diminumkan kepada seorang bayi.

Sejumlah foto lainnya yang dikumpulkan para aktivis ini juga memperlihatkan barisan kucing mati yang dijemur setelah disembelih.

Video lain menunjukkan seekor kucing hidup dimasukkan ke dalam panci dan air mendidih dituangkan keatas mereka.

Berita Rekomendasi

Pendiri No to Dog Meat, Julia de Cadenet mengaku menonton klip menyedihkan itu membuat darahnya menjadi dingin.

Dia menyadari bahwa orang-orang di seluruh dunia sangat ketakutan dengan Covid-19.

Namun bukan berarti orang-orang harus menghalalkan cara kejam dan mengerikan seperti ini.

"Tidak ada bukti apa pun bahwa makan kucing menyembuhkan virus corona," kata Julia.

"Kalaupun ada, perlakuan tidak manusiawi ini adalah tingkat kekejaman yang tidak dapat diterima bahkan bagi mereka yang makan daging," tambahnya.

ghgh
Pemandangan yang mengerikan terjadi di Vietnam, kucing diolah menjadi obat.

Dia juga menyoroti pihak berwajib di China yang membunuh para hewan saat Covid-19 pertama kali merebak di sana.

"Di China ketika virus pertama kali pecah rumor menyebar bahwa hewan peliharaan dapat menyebarkan penyakit, ini menyebabkan banyak orang dan pihak berwenang menangkap hewan dan membunuh mereka," cerita Julia.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas