Boeing Hentikan Kesepakatan Merger dengan Embraer Brazil
Boeing dan Embraer seharusnya akan mencapai kesepakatan merger senilai 4,2 miliar dolar AS.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS), Boeing dikabarkan telah menghentikan transaksi merger dengan produsen pesawat Brazil Embraer, setelah gagal tercapainya kesepakatan terakhir yang mengatur kondisi terkait kerja sama ini.
Seperti yang disampaikan manajemen Boeing dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di situs resmi perusahaan dirgantara terkemuka AS itu.
"Boeing telah bekerja secara giat selama lebih dari dua tahun untuk menyelesaikan transaksi dengan Embraer. Selama beberapa bulan terakhir, kami telah melakukan negosiasi yang produktif tentang kondisi MTA yang tidak terpenuhi, namun pada akhirnya tidak berhasil. Kami semua ingin menyelesaikannya saat penghentian awal, namun itu tidak terjadi," tulis Boeing dalam keterangan resminya.
Dalam pernyataan tersebut, Boeing tampak kecewa dengan tidak tercapainya kesepakatan dengan Embraer.
"Ini sangat mengecewakan. Tapi kami telah mencapai titik di mana negosiasi lanjutan dalam kerangka MTA tidak akan menyelesaikan masalah yang belum terselesaikan ini," tambah pernyataan itu.
Boeing dan Embraer seharusnya akan mencapai kesepakatan merger senilai 4,2 miliar dolar AS.
80 persen saham dalam usaha gabungan ini disebut akan dimiliki Boeing, sedangkan sisanya yakni 20 persen akan dipegang oleh Embraer.
Baca: Korea Selatan Beri Klarifikasi, Kabar Kim Jong Un Meninggal Hoaks?
Namun, kesepakatan tidak tercapai dan Boeing memilih mundur.
Menanggapi perkembangan tersebut, Embraer menyalahkan Boeing karena mengakhiri perjanjian secara sepihak dan membuat 'klaim palsu' untuk mengakhirinya.
Dikutip dari laman Sputnik News, Senin (27/4/2020), di bawah kesepakatan 4,2 miliar dolar AS, Boeing seharusnya membeli 80 persen dari divisi pesawat komersial Embraer.
Namun Boeing menyatakan bahwa pihaknya telah melaksanakan haknya untuk menolak transaksi, setelah Embraer 'gagal memenuhi semua persyaratan yang diperlukan'.
Pabrikan Brazil itu disebut menolak memperpanjang batas waktu transaksi yang berakhir pada 24 April lalu.
Sebelumnya, kedua perusahaan dirgantara itu telah menjalin kemitraan sejak Februari tahun lalu.
Boeing Brazil - Commercial, perusahaan gabungan yang diusulkan kedua produsen ini seharusnya merancang, membangun, dan menjual pesawat komersial ke seluruh dunia.