Batal Pangkas, Petrobras Akan Tingkatkan Produksi Minyak untuk April Jadi 2,26 Juta Barel Per Hari
rencana awal yang akan dilakukan Petrobras adalah mengurangi produksi minyak pada April menjadi 2,07 juta barel per hari.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Perusahaan minyak dan gas Brasil, Petroleo Brasileiro (Petrobras) mengatakan akan memproduksi rata-rata 2,26 juta barel minyak per hari (bpd) pada April ini, karena permintaan yang sangat tinggi.
Angka ini meningkat tipis dibandingkan rencana awal sebesar 2,07 juta barel, seperti yang direncanakan sebelumnya.
Dikutip dari laman Sputnik News, Rabu (29/4/2020), pernyataan tersebut disampaikan perusahaan itu dalam pengumuman laporan penjualan dan produksi kuartal pertama.
Baca: PSBB Mulai Tunjukkan Hasil, Anies Baswedan Klaim Penurunan Kasus Corona DKI: Jakarta Belum Merdeka
Baca: Tujuh Provinsi di Indonesia Defisit Beras, Jokowi Minta Jajarannya Lakukan Antisipasi Krisis Pangan
"Dengan evolusi permintaan yang lebih baik dari yang diharapkan untuk produk kami, kami memilih untuk secara bertahap kembali ke tingkat produksi minyak rata-rata 2,26 juta barel minyak per hari pada bulan April. Bersamaan dengan peningkatan faktor pemanfaatan kilang kami," tulis pengumuman perusahaan itu.
Sebelumnya, rencana awal yang akan dilakukan Petrobras adalah mengurangi produksi minyak pada April menjadi 2,07 juta barel per hari.
Selain itu, rencana lainnya yakni faktor pemanfaatan kilang dari 79 persen menjadi 60 persen, sambil memperkuat kapasitas ekspor logistik beberapa komoditas seperti minyak mentah, diesel dan bahan bakar minyak.
Rencana ini disusun untuk menanggapi penurunan tajam terkait permintaan global terhadap minyak.
Namun saat ini, perusahaan mengumumkan akan meningkatkan produksi minyak karena tingginya permintaan.
Perlu diketahui, produksi rata-rata cairan minyak dan gas alam Petrobras pada kuartal pertama 2020 meningkat sebesar 17,7 persen year on year (yoy) menjadi total 2,32 juta barel per hari.
Perusahaan juga mencatat bahwa pandemi corona tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap produksi dan kinerja penjualannya.