Begini Cara Korea Utara Memilih Siapa yang akan Menjadi Pemimpin setelah Kim Jong Un
Semua aktivitasnya begitu mencuri perhatian dunia, mengingat Korea Utara merupakan negara yang sangat tertutup.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara telah diperintah oleh keluarga Kim sejak dahulu kala.
Setelah Perang Dunia II, suksesi di Korea Utara terjadi hanya dua kali.
Lebih lanjut, Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Il Sung mengangkat anaknya menjadi penerus kekuasaan.
Setelah penguasa generasi kedua meninggal, Kim Jong Un diangkat sebagai Pemimpin Tertinggi Korea Utara.
Mengingat Korea Utara merupakan negara yang sangat tertutup, semua aktivitasnya begitu mencuri perhatian dunia.
Mengutip dari Bloomberg, Senin (27/4/2020), kali ini, rumor beredar soal kesehatan Kim Jong Un.
Baca: Tak Percaya Spekulasi, Militer dan Intelijen Korea Selatan: Kim Jong Un Masih Bekerja Seperti Biasa
Baca: Tepis Kim Jong Un Sakit Parah, Ini Aktivitas Terakhirnya Menurut Parlemen Rusia
Berbeda dengan pemimpin Korea Utara sebelumnya, ketika Kim Jong Un dirumorkan sakit parah, tidak ada ahli waris yang jelas yang dapat dikabarkan.
Spekulasi lain mengatakan, orang terbaik untuk menggantikannya mungkin adik Kim Jong Un, yakni Kim Yo Jong.
Sebagaimana diketahui, Kim Yo Jong telah mengalahkan pesaing potensial dalam dinasti yang didominasi pria.
Bagaimana Pemimpin Baru Dipilih?
Sejauh ini sudah jelas, Kim Il Sung, pemimpin pertama yang dipasang oleh Uni Soviet, memilih putranya Kim Jong Il.
Kemudian Kim Jong Il memilih putranya sebagai pewaris kekuasaan.
Sebelum transisi, pewaris dipersiapkan dan bergerak ke posisi terkemuka di aparatur negara.
Berapa Lama?