Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Selain Kim Jong Un, Ini 2 Pemimpin Korea Utara yang Pernah 'Menghilang'

Bukan hanya Kim Jong Un yang kerap kali menghilang dari publik, berikut ini rangkuman beberapa kasus di masa lalu tentang hilangnya pejabat Korut:

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Selain Kim Jong Un, Ini 2 Pemimpin Korea Utara yang Pernah 'Menghilang'
AFP/STR/KCNA MELALUI KNS
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbicara dalam pertemuan Biro Politik Komite Sentral Komite Sentral Partai Buruh Korea (WPK) di Pyongyang. Foto diambil pada Sabtu (11/4/2020) dan dirilis Kantor Berita Pusat Korea (KCNA). 

TRIBUNNEWS.COM - Ketidakhadiran Kim Jong Un selama  dua minggu memunculkan spekulasi dan rumor bahwa dia sakit parah.

Untuk diketahui, Kim Jong Un bukan anggota pertama dari elit penguasa Korea Utara yang menghilang dari pandangan publik.

Beberapa ketidakhadiran para petinggi negara yang terkenal tertutup itu disebabkan oleh masalah, termasuk kematian, penyakit, atau 'pembersihan'.

Dikutip Tribunnews dari South China Morning Post, Selasa (28/4/2020), seringkali masalah ini disebut sebagai 'penghilangan'.

Baca: Parlemen Rusia: Kim Jong Un Kirim Ucapan Selamat Ke Presiden Afrika Selatan

Baca: Tak Percaya Spekulasi, Militer dan Intelijen Korea Selatan: Kim Jong Un Masih Bekerja Seperti Biasa

Pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut), Kim Jong Un - Selain Kim Jong Un, Ini Pemimpin Korea Utara yang Pernah 'Menghilang'
Pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut), Kim Jong Un - Selain Kim Jong Un, Ini Pemimpin Korea Utara yang Pernah 'Menghilang' (Sputnik News)

Berikut Tribunnews rangkum beberapa kasus di masa lalu tentang hilangnya pejabat Korea Utara dan ketika laporan tentang kematian para pemimpin terlalu dini dilaporkan:

Kim Il-sung

Sebelum kematiannya pada tahun 1994, tidak ada yang bisa dibenci orang Korea Selatan dan lebih ditakuti Korea Utara, yakni pendiri negara bagian Kim Il Sung.

Berita Rekomendasi

Pasukannya melancarkan serangan mendadak ke Selatan pada Juni 1950.

Serangan tersebut memicu perang dahsyat yang mengundang intervensi besar-besaran oleh Korea SelatanAmerika Serikat dan Cina.

Dia juga mengirim pasukan komando dalam setelah upayanya gagal untuk membunuh Presiden Korea Selatan pada tahun 1968.

Presiden Kim Il Sung melakukan kunjungan balasan ke Indonesia dalam rangka acara memperingati HUT ke-10 Konferensi Asia Afrika pertama yang akan dilaksanakan di Bandung, Indonesia.
Presiden Kim Il Sung melakukan kunjungan balasan ke Indonesia dalam rangka acara memperingati HUT ke-10 Konferensi Asia Afrika pertama yang akan dilaksanakan di Bandung, Indonesia. (Dokumen Kedubes Republik Rakyat Demokratik Korea)

Kim Il Sung diketahui mengirim agen untuk menanam bom yang menewaskan 21 orang.

Termasuk beberapa menteri kabinet Korea Selatan, selama kunjungan presiden ke Myanmar pada tahun 1983.

Lebih jauh, ketika surat kabar Korea Selatan melaporkan dia mati pada November 1986, publik, setidaknya selama beberapa jam, diliputi euforia tetapi juga panik tentang ketidakstabilan di perbatasan.

Laporan mulai beredar pada 16 November ketika surat kabar Chosun menerbitkan sebuah cerita pendek oleh korespondennya di Tokyo.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas