Badan Intelijen AS: Virus Corona Bukan Buatan Manusia
Badan Intelijen AS menyimpulkan bahwa virus corona bukan buatan manusia atau dimodifikasi secara genetis. Penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Badan Intelijen AS menyimpulkan, virus corona bukan buatan manusia atau dimodifikasi secara genetis.
Lebih lanjut Badan Intelijen AS mengatakan, masih memeriksa apakah asal-usul jejak pandemi berasal dari kontak dengan hewan yang terinfeksi.
Mereka juga menyelidiki apakah virus corona berasal dari kecelakaan di laboratorium China.
Dikutip Tribunnews dari Time, Kamis (30/4/2020), Kantor Direktur Intelijen Nasional, lembaga kliring untuk jaringan agen mata-mata AS memberikan pernyataan.
Tanggapan tersebut muncul ketika Presiden AS Donald Trump dan sekutunya telah menggembar-gemborkan teori yang belum terbukti.
Baca: Amerika Serikat Kembali Desak China Buka Akses ke Laboratorium Wuhan
Baca: Reaksi Donald Trump Tanggapi Dugaan Sumber Virus Corona Berasal dari Laboratorium Wuhan China
Trump Klaim Lab di Wuhan sebagai Sumber Pandemi
Sebelumnya, Trump mengklaim laboratorium penyakit menular di Wuhan merupakan sumber pandemi global yang telah menewaskan lebih dari 234.143 orang di seluruh dunia.
Time melaporkan, dalam beberapa hari terakhir, Trump telah mempertajam retorikanya tentang Tiongkok.
Ia menuduh musuh geopolitik dan mitra dagangnya itu gagal bertindak cukup cepat untuk menghentikan penyebaran virus yang menyebabkan Covid-19.
Trump juga menyebut China terlambat membunyikan alarm kepada dunia tentang wabah tersebut.
"Komunitas Intelijen juga sependapat dengan konsensus ilmiah luas, virus Covid-19 bukan buatan manusia atau dimodifikasi secara genetik," kata pernyataan itu.
"IC akan terus memeriksa dengan teliti informasi yang muncul," paparnya.
"Intelijen akan menentukan apakah wabah itu dimulai melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi atau apakah itu adalah hasil dari kecelakaan di laboratorium di Wuhan," tegas pernyataan tersebut.
Menteri Luar Negeri AS Beri Tanggapan
Secara terpisah, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo juga memberikan tanggapannya.
"Fakta bahwa kita tidak tahu jawabannya, China belum membagikan jawaban. Saya pikir sangat, sangat jitu," teragnya.
Pompeo juga mendesak China untuk membiarkan para ahli luar masuk ke lab.
"Sehingga kami dapat menentukan dengan tepat di mana virus ini dimulai," tuturnya.
Baca: Donald Trump Punya Bukti Virus Corona Berasal dari Laboratorium Wuhan
Ilmuwan Klaim Virus Corona Muncul Secara Alami
Dikutip dari laporan Time, para ilmuwan mengatakan, virus itu muncul secara alami pada kelelawar.
Lebih lanjut, Pompeo dan yang lainnya menunjuk ke sebuah lembaga yang dikelola oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok.
Terkait hal ini, penelitian dan terobosan telah dilakukan untuk melacak kemungkinan asal-usul virus SARS.
"Kami tahu, ada Institut Virologi Wuhan yang hanya beberapa mil jauhnya dari pasar," kata Pompeo, dua minggu lalu.
Untuk diketahui, Lembaga Virologi Wuhan berjarak delapan mil, atau 13 kilometer, dari pasar hewan liar Wuhan.
Kedutaan Besar AS di Beijing Khawatir
Para pejabat AS mengatakan, Kedutaan Besar Amerika di Beijing menandai kekhawatiran tentang potensi masalah keamanan di lab di Wuhan pada 2018.
Namun, belum ada bukti, virus itu berasal di sana hampir dua tahun kemudian.
Pemerintah China mengatakan, setiap klaim bahwa virus corona dilepaskan dari laboratorium adalah "tidak berdasar dan dibuat murni dari ketiadaan."
Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Geng Shuang mengutip tanggapan dari Direktur Lembaga Virologi Wuhan, Yuan Zhiming.
"Lab secara ketat menerapkan prosedur bio-keamanan yang akan mencegah pelepasan patogen apa pun," terangnya.
"Saya ingin menunjukkan lagi, asal virus adalah masalah ilmiah yang kompleks, dan itu harus dipelajari oleh para ilmuwan dan profesional," kata Geng.
Geng juga mengkritik politisi AS yang menyarankan China harus bertanggung jawab atas pandemi global.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)