PM Australia Sebut Tak Ada Bukti Virus Corona Berasal dari Lab di China, Desak Adanya Penyelidikan
Perdana Menteri Australia Mendesak Penyelidikan dan Mengatakan Tidak Ada Bukti Virus Corona Berasal dari Laboratorium China
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Miftah

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Australia Scott Morrison membuat marah Beijing dengan menyerukan pernyataan terkait wabah virus corona.
South China Morning Post melaporkan, Scott Morisson mengatakan, dia tidak punya bukti unutk mengklaim penyakit tersebut berasal dari laboratorium di kota Wuhan, China.
Scott Morrison mengatakan Australia tidak memiliki informasi untuk mendukung teori tersebut.
Mengutip dari SCMP, lebih lanjut, Morrison mendesak penyelidikan untuk memahami bagaimana wabah virus corona dimulai dan kemudian menyebar dengan cepat di seluruh dunia.
Baca: Australia Gencar Serukan Penyelidikan Asal Usul Covid-19, Begini Tanggapan Indonesia
Baca: Demi Social Distancing, Ribuan Tunawisma di Australia Dipindah ke Hotel Bintang Lima

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengatakan, ia yakin virus corona kemungkinan berasal dari laboratorium virologi China, Kamis (30/4/2020).
Tetapi Trump menolak menjelaskan bukti yang dia tahu.
"Apa yang kita miliki sebelumnya kita tidak menyarankan bahwa (laboratorium) itu sumbernya," ungkap Morrison dalam konferensi pers di Canberra ketika ditanya tentang komentar Trump.
"Tidak ada yang kami miliki yang mengindikasikan kemungkinan sumbernya," tegas Scott Morrison.
"Meski pun tidak dapat mengesampingkan apa pun di lingkungan ini," tambahnya.
"Kami tahu virus corona dimulai di China, kami tahu ini dimulai di Wuhan, skenario paling mungkin telah diselidiki terkait dengan pasar basah satwa liar," terangnya.
"Tetapi itu adalah masalah yang harus secara menyeluruh (diselidiki)," jelasnya.
Institut Virologi Wuhan Memberi Bantahan

Secara terpisah, Institut Virologi Wuhan (WIV) membantah klaim bahwa virus corona berasal dari laboratoriumnya.
Sebagian besar ilmuwan mengatakan virus berasal dari satwa liar.