Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

119 Perusahaan Jepang Mencatatkan Kebangkrutan per Kamis Ini

Sebanyak 119 perusahaan Jepang mencatatkan kebangkrutan hari ini sebagai dampak pandemi Covid-19.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in 119 Perusahaan Jepang Mencatatkan Kebangkrutan per Kamis Ini
Richard Susilo
Kementerian Keuangan Jepang di Kasumigaseki Tokyo Jepang 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebanyak 119 perusahaan Jepang mencatatkan kebangkrutan hari ini sebagai dampak pandemi Covid-19.

Perusahaan riset terkenal Jepang Teikoku Data Bank mengungkapkan Kamis ini (7/5/2020).

Menurut biro kredit swasta, Teikoku Databank, bisnis mereka macet karena penurunan penjualan dampak dari coronavirus baru, dan perusahaan-perusahaan yang bangkrut karena prosedur hukum melakukan kebangkrutan diri pada pukul 3 sore Kamis ini (7/5/2020), hari pertama kerja setelah Golden Week masa libur panjang berakhir kemarin (6/5/2020).

Selain itu, 42 perusahaan telah memulai persiapan untuk pengaturan hukum, seperti menangguhkan operasi dan mempercayakan segalanya kepada penasihat hukum sehingga total 119 perusahaan bangkrut karena dampak coronavirus baru.

Berdasarkan industri, 32 perusahaan memiliki hotel dan losmen terbanyak, diikuti oleh 12 restoran seperti bar dan restoran, dan 10 perusahaan pakaian wanita, sepatu, dan barang-barang lainnya.

"Pemerintah telah memperpanjang keadaan darurat dinyatakan di perusahaan, tampaknya prospek pembiayaan seperti pembayaran gaji perusahaan yang sangat memberatkan perusahaan khususnya Department store," ungkap Yuya Akama, manajer umum Teikoku Databan.

Berita Rekomendasi

Karena jumlah liburan diperpanjang, jumlah kebangkrutan yang terkait dengan pakaian telah meningkat baru-baru ini.

"Sejak pernyataan darurat dikeluarkan, kami khususnya menderita melakukan bisnis untuk konsumen seperti restoran, perusahaan kebangkrutan lebih dari yang diperkirakan semula. Kerugian itu terus semakin meningkat. Perpanjangan deklarasi ini jelas akan memperburuknya. "

Selain itu tambahnya lagi, "Banyak perusahaan tidak memiliki prospek arus kas, tetapi jika tidak ada cara untuk meningkatkan arus kas seperti pembayaran sewa dan perpanjangan periode pembayaran, mungkin bisa menggunakan semua jenis konsultasi seperti lembaga keuangan administratif dan regional," ungkapnya lagi.

Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas