10 Ribu Warga India Terpapar Gas Beracun karena Insiden Kebocoran Sebuah Pabrik Kimia
Seribu warga India terpapar gas beracun. Gas ini diketahui berasal dari bocornya pabrik kimia di Andhra Pradesh, Kamis (7/5/2020).
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Sebelas warga India meninggal akibat gas beracun dalam insiden bocornya gas di pabrik kimia negara bagian Andhra Pradesh, India Selatan pada Kamis (7/5/2020) pagi.
Sementara, ratusan orang mengalami kondisi kritis dan sekitar sepuluh ribu penduduk terdampak gas beracun.
CNN memberitakan, Menteri Industri, Perdagangan, dan Teknologi Informasi di Andhra Pradesh, menjelaskan sebagian besar orang tewas saat tengah mengemudi atau berdiri di teras di luar rumah.
"Mereka kehilangan kesadaran dan jatuh di tempat mereka, sementara yang lain jatuh pingsan ketika mereka sedang tidur," katanya.
Dikabarkan, 11 orang telah dipastikan tewas dan ratusan lainnya dirawat di rumah sakit setelah insiden di pabrik LG Polymers.
Tiga dari mereka yang meninggal adalah anak-anak, tambahnya.
Baca: Lockdown India Diperpanjang Sampai 17 Mei 2020, Pemerintah Umumkan Aturan Baru
Hampir seribu orang terpapar langsung oleh gas dan sekitar 20-25 orang dalam kondisi kritis tetapi stabil, kata Kamal Kishore dari Otoritas Manajemen Bencana Nasional.
Gas telah diidentifikasi sebagai Styrene, cairan mudah terbakar yang digunakan untuk membuat berbagai produk industri, termasuk polystyrene, fiberglass, karet, dan lateks.
"Ketika kami tiba di tempat itu banyak orang terbaring di tanah tak sadarkan diri dan kami mengevakuasi sekitar 1.000 orang dan membawa mereka ke rumah sakit," kata Tej Bharath, seorang pejabat senior distrik Vishakhapatnam.
Polisi Gopalapatnam membantu ratusan orang untuk melarikan diri menggunakan ambulans, kendaraan polisi, dan bus-bus yang disediakan negara.
"Sementara yang lain evakuasi mandiri," kata inspektur polisi setempat V Ramanayya.
Setidaknya 285 orang sekarang berada di rumah sakit, kata K Kanna Babu, direktur pelaksana pasukan tanggap bencana negara.
Individu dibawa ke rumah sakit di seluruh kota untuk dirawat karena terkena gas.
Ada 10.000 orang di dalam area yang terkena dampak kebocoran gas, sekitar 5.000 telah dievakuasi.