Kepala Institut Virologi Wuhan Buka Suara Soal Tudingan Covid-19 Bocor dari Laboratorium Mereka
Para ilmuwan telah menolak kemungkinan virus corona sebagai buatan manusia. Tetapi banyak teori mengatakan, virus itu secara tidak sengaja bocor
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak

Sementara peneliti hanya dapat menghubungi dunia luar melalui pusat pemantauan, ketika sedang berada di dalam fasilitas.
Pakaian pelindung yang mereka kenakan harus didesinfeksi dan kemudian dicuci dengan air bersih setiap kali mereka meninggalkan laboratorium.
Yuan mengatakan laboratorium Wuhan juga menggunakan teknologi tekanan negatif, sehingga udara di dalam laboratorium tidak dapat keluar.
Dia juga mengatakan peralatan laboratorium harus menjalani inspeksi tahunan yang dilakukan oleh lembaga dari pihak ketiga.
Sejauh ini para peneliti di laboratorium telah bekerja siang dan malam dalam menemukan vaksin dan obat untuk Covid-19.
Wakilkepala Wuhan Institute of Virology, Guan Wuxiang mengatakan para peneliti telah mempelajari virus ini sejak 30 Desember lalu, ketika sampel pertama "pneumonia dari sumber tak dikenal" dikirim.
Baca: Sri Mulyani Alokasikan THR untuk PNS Sembari Fokus Tangani Corona
Sejak itu, lebih dari 120 ilmuwan terus bekerja dalam 12 tim yang berbeda untuk mempelajari virus.
Guan mengatakan banyak peneliti tinggal di dalam laboratorium hingga enam jam pada suatu waktu. Mereka tidak dapat makan, minum atau pergi ke toilet.
Sejauh ini lembaga ini telah menguji 6.500 sampel, dan sedang mengembangkan vaksin, yang telah memulai uji klinis.
Guan mengatakan Cina mulai membangun laboratorium Wuhan setelah wabah SARS 2003.
"Memprediksi wabah virus sangat sulit," kata Guan.
" Manusia masih tidak memiliki cukup pemahaman tentang virus yang ada di alam dan aturan terjadinya mereka, pengembangan, penyebaran, dan patogenesis. "
Baca: Sri Mulyani Jelaskan Skenario Hidup Normal Juni 2020 di Tengah Virus Corona
Sebelumnya juga pimpinan Laboratorium virologi Wuhan, sudah menyangkal tuduhan yang dilayangkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan beberapa pihak lainnya bahwa mereka telah menciptakan virus corona (COVID-19) yang mematikan.
"Tidak mungkin virus ini berasal dari kami," tegas Yuan Zhiming, pada Sabtu (18/4/2020), seperti dikutip dari New York Post.