Donald Trump Menolak Anggapan Ahli Penyakit Menular untuk Tidak Membuka Lockdown AS
Ahli penyakit menular top AS, Anthony Fauci baru-baru ini membeberkan pemikirannya tentang bahaya membuka AS terlalu cepat di tengah pandemi corona.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Ahli penyakit menular AS, Anthony Fauci baru-baru ini membeberkan pemikirannya tentang bahaya membuka AS terlalu cepat di tengah pandemi corona.
Namun anggapan itu ditolak Presiden AS, Donald Trump.
Dikutip dari CNBC, menurutnya jawaban Fauci bukan jawaban yang bisa diterima.
Baca: Pakar Penyakit Menular Top AS Membantah Semua Klaim Covid-19 yang Sering Dilontarkan Donald Trump
Baca: Pakar Penyakit Menular, Anthony Fauci, Menentang Rencana Donald Trump Membuka Kembali Amerika
Trump mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih bahwa ia terkejut dengan jawaban Fauci selama dengar pendapat di hadapan Komite Senat tentang Kesehatan, Pendidikan, Perburuhan dan Pensiun.
Meski tidak secara spesifik menunjuk pernyataan Fauci yang mana, tapi Trump merujuk pada kesaksian Fauci tentang pembukaan sekolah kembali.
Fauci yang merupakan Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular serta menjadi anggota gugus tugas Gedung Putih mengatakan pada sidang parlemen tersebut bahwa dia ragu bila sekolah dibuka pada musim gugur nanti.
Menurutnya, vaksin dan pengobatan untuk Covid-19 belum tersedia di masa itu.
"Dalam hal ini bahwa gagasan memiliki perawatan yang tersedia atau vaksin untuk memfasilitasi masuknya kembali siswa ke semester musim gugur akan menjadi sesuatu yang akan sedikit menjembatani terlalu jauh," kata Fauci.
"Kita hanya perlu melihat secara bertahap ketika kita memasuki periode waktu dengan jatuhnya pembukaan kembali sekolah-sekolah, persis di mana kita akan berada dalam dinamika wabah," tambahnya.
Pakar kesehatan ini juga membeberkan resiko kematian dan lainnya bila negara dibuka terlau cepat.
Dia khawatir langkah ini bukannya akan memajukan negara, tapi justru akan dipukul mundur oleh virus kembali.
Kesaksiannya datang ketika semakin banyak gubernur negara bagian mulai melonggarkan aturan sosial mereka yang ketat.
Sama halnya dengan misi Trump, para gubernur ingin mengembalikan kondisi perekonomian AS yang terpuruk karena Covid-19.
Langkan ini pun mendapat dukungan dari presiden.