Kasus Baru di China Tunjukkan Kemungkinan Gejala Virus Corona Bisa Berubah
Peneliti di China menilai gejala atau tanda-tanda virus corona pada manusia bisa berubah pada tiap pasien pada kasus baru.
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
TRIBUNNEWS.COM - Seorang dokter di China melihat bentuk virus corona berbeda-beda di tiap pasien dalam kasus baru di wilayah timur laut China.
Perubahan bentuk tersebut terlihat berbeda dengan kasus yang ada di Wuhan.
Hal tersebut menunjukkan jika patogen kemungkinan berubah dengan cara yang tidak diketahui, sehingga bisa menyulitan untuk mengatasinya.
Dilansir dari Stratits Times, Rabu (20/5/2020), pasien yang ditemukan di provinsi Jilin dan Heilongjiang tampaknya membawa virus untuk jangka waktu yang lebih lama dan membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.
Fakta tersebut disampaikan oleh salah satu dokter perawatan klinis top China Dr Qiu Haibo, Selasa (19/5/2020) setelah melakukan tes asam nukleat negatif.
Kemudian, kasus baru yang ada di daerah timur laut China menunjukkan gejala yang memakan waktu lebih lama, sekitar satu hingga dua minggu setelah terinfeksi.
Hal itu tentunya akan menyulitkan pihak berwenang untuk menemukan kasus infeksi sebelum benar-benar menyebar.
Baca: Total Pasien Sembuh Tembus 2 Juta Jiwa, Simak Update Terbaru Covid-19 di Seluruh Dunia 23 Mei 2020
Baca: Pasien OTG Diduga Tularkan Virus Corona ke 24 Perawat di RSUD Kota Depok
Baca: Bossman Mardigu Sebut Virus Corona Dibuat oleh Manusia, Ahli Biomolekuler: Buktikan Saja!
"Periode yang lebih lama, yaitu ketika pasien yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala telah menciptakan klaster infeksi baru," kata Dr Qiu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.