Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kotak Hitam Pesawat Pakistan Airlines PK 8303 Sudah Ditemukan di Lokasi Kecelakaan

Dia menjelaskan perekam data dan suara penerbangan yang ditemukan itu dalam kondisi baik.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Kotak Hitam Pesawat Pakistan Airlines PK 8303 Sudah Ditemukan di Lokasi Kecelakaan
DW News
Insiden Pesawat Jatuh di Pakistan Tewaskan 11 Orang 

TRIBUNNEWS.COM, KARACHI -- Kotak hitam atau blackbox pesawat Pakistan International Airlines dengan kode penerbangan PK 8303 sudah ditemukan di lokasi kecelakaan, di kediaman penduduk dekat bandara Karachi.

"Kotak hitam telah ditemukan kemarin, kita menyerahkan ke badan penyelidikan," ujar juru bicara Pakistan International Airlines (PIA), Abdullah Khan, seperti dilaporkan Reuters, Minggu (24/5/2020).

Dia menjelaskan perekam data dan suara penerbangan yang ditemukan itu dalam kondisi baik.

Dalam insiden ini, sebanyak 97 orang tewas, dengan dua lainnya selamat.

Baca: ‎30 Hari Operasi Ketupat, Kakorlantas: 74 Ribu Kendaraan Terindikasi Mudik

Maskapai Pakistan International Airlines (PIA) sudah berulang kali mencoba untuk mendarat di Bandara Karachi pada Jumat (22/5/2020).

Namun, pesawat itu kemudian turun dan menabrak rumah penduduk. Membuat operasi penyelamatkan berlangsung hingga larut malam waktu setempat.

Kementerian Kesehatan Sindh menyatakan, semua jenazah dan kru dari PIA sudah dievakuasi, dengan 19 di antaranya telah teridentifikasi.

Berita Rekomendasi

Otoritas setempat menuturkan, saat ini pemeriksaan DNA tengah dilaksanakan di Universitas Karachi untuk membantu mengidentifikasi korban tewas.

Cerita Korban Selamat

Mohammad Zubair (24), salah dari dua orang korban selamat dari kecelakaan pesawat di Pakistan yang menewaskan 97 orang.

Ia termasuk penumpang pesawat Pakistan International Airlines (PIA) yang menabrak rumah penduduk di dekat Bandara Karachi, pada Jumat (22/5/2020) sore.

"Setelah pesawat jatuh, dan aku kembali sadar aku melihat api di mana-mana dan tidak ada yang terlihat," tutur Zubair, dari tempat tidur rumah sakit dalam sebuah tayangan video yang beredar di media sosial.

"Ada teriakan dan tangisan anak-anak, orang dewasa dan lansia. Teriakan itu di mana-mana dan semua orang berusaha untuk bertahan hidup," dia mengenang kejadian sesaat pesawat jatuh dan menabrak kediaman penduduk.

Baca: Menetap di AS, Uli Auliani Pamerkan Video Mengenakan Hijab dan Ungkap Makna Idul Fitri

"Saya buka sabuk pengaman dan melihat ada cahaya dan mencoba untuk berjalan ke arah itu. Lalu aku melompat keluar, " kenangnya.

"Zubair menderita luka bakar tetapi dalam kondisi stabil," kata tenaga medis.

Korban kedua yang selamat adalah Presiden Bank Punjab, Zafar Masud.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Sindh Meeran Yousaf mengatakan korban meninggal dalam kecelakaan pesawat PIA sebanyak 97 orang.

Setidaknya 19 jenasah suah berhasil diidentifikasi.

Sementara pengujian DNA sedang dilakukan di Universitas Karachi untuk membantu mengidentifikasi jenasah lainnya.

Sebagaimana diketahui, penerbangan PK 8303, yang lepas landas dari Lahore, menuju Karachi itu membawa 99 penumpang dan 8 awak, kata otoritas penerbangan sipil Pakistan.

Pesawat jatuh di pemukiman dekat bandara di Karachi.

"Pilot telah melaporkan adanya "kesalahan teknis" sebelum memutuskan untuk berkeliling bukannya mendarat," ujar Kepala Eksekutif PIA Arshad Mahmood Malik, dalam pesan video.

Juru bicara PIA Abdullah Hafeez mengatakan hilang kontak dengan kontrol lalu lintas udara hanya setelah pukul 14:30 waktu setempat (09:30 GMT).

Arshad Mahmood Malik mengatakan, Airbus A320 sebagai salah satu pesawat paling aman.

Menteri penerbangan Ghulam Sarwar Khan mengatakan, sang Kapten, Sajjad Gull, adalah pilot senior A320 dengan pengalaman penerbangan yang lama.

Pesawat ini pertama kali mulai beroperasi pada tahun 2004 dan diakuisisi oleh PIA satu dekade kemudian.

Sejauh ini tercatat sekitar 47.100 jam penerbangan, demikian catatan Airbus dalam sebuah pernyataan.(Reuters/AFP/Channel News Asia/Aljazeera/AFP/CNN)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas