Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rayakan Idulfitri, Kelompok Taliban dan Pasukan Afganistan Gencatan Senjata Selama 3 Hari

Presiden Ashraf Ghani menyatakan, pihaknya menghormati gencatan senjata itu, dan meminta pasukan Afghanistan untuk menerapkannya juga

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Rayakan Idulfitri, Kelompok Taliban dan Pasukan Afganistan Gencatan Senjata Selama 3 Hari
AFP
Pasukan keamanan Afghanistan berjaga-jaga setelah serangan oleh gerilyawan Taliban di dekat sebuah pos Tentara Nasional Afghanistan (ANA) di provinsi Kunduz, Rabu 

TRIBUNNEWS.COM, KABUL - Seluruh umat Islam yang ada di dunia merayakan Idulfitri 1441 Hijriyah.

Tak terkecuali para militan dari kelompok Taliban di Afganistan.

Baca: AS Tambah Daftar Blacklist Perusahaan China yang Diduga Terlibat Penindasan Minoritas Uighur

Dalam merayakan hari kemenangan ini, kelompok Taliban mengumumkan pihaknya sepakat melakukan gencatan senjata dengan pemerintah Afganistan.

Kesepakatan tersebut berlaku selama tiga hari sejak Idulfitri dimulai.

Melansir Kompas.com, kesepakatan menahan diri tak melakukan tembak menembak itu mulai dilaksanakan pada hari ini, Minggu (24/5/2020).

Seperti diketahui, terjadi peningkatan serangan dalam beberapa pekan terakhir.

Presiden Ashraf Ghani menyatakan, pihaknya menghormati gencatan senjata itu, dan meminta pasukan Afghanistan untuk menerapkannya juga.

BERITA TERKAIT

Banyak pihak mendambakan, perjanjian berdurasi tiga hari itu akan berbuntut kepada pengurangan kekerasan dalam jangka panjang.

Dilaporkan BBC Sabtu (24/5/2020), Taliban sempat mengumumkan tiga hari gencatan senjata pada Idulfitri tahun 2018, namun tak diperpanjang.

"Jangan melakukan serangan terhadap musuh. Namun jika musuh menyerang, pertahankan diri kalian," ujar juru bicara kelompok itu, Zabihullah Mujahid.

Dia menambahkan, perjanjian itu hanya mereka terapkan untuk Idul Fitri, yang merupakan hari perayaan selepas bulan suci Ramadhan.

"Saya menyambut pengumuman itu. Saya telah menginstruksikan militer untuk mematuhinya dan mempertahankan diri jika diserang," ujar Ghani di Twitter.

Bagaimana gambaran besarnya?

Warga Afghanistan dan pengamat internasional berharap adanya pengurangan konflik.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas