Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta-Fakta Gunung Puhahonu yang Diyakini Ilmuwan Terbesar dan Terpanas di Bumi

Pūhāhonu berarti "kura-kura yang mencari nafas" di Hawaii, adalah gunung berapi bawah laut yang membentang dari Kepulauan Hawaii hingga ke timur Rusia

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Fakta-Fakta Gunung Puhahonu yang Diyakini Ilmuwan Terbesar dan Terpanas di Bumi
NOAA via LIVESCIENCE.COM
Gunung Puhahonu yang di gadang-gadang sebagai gunung berapi terbesar dan memiliki magma terpanas di Bumi 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Agus Ramadhan

 

TRIBUNNEWS.COM, HONOLULU  – Baru muncul ke permukaan secara tiba-tiba, gunung berapi yang berada 952 kilometer barat laut Honolulu, Hawaii, membuat terkejut para ilmuan.

Gunung Pūhāhonu adalah gunung berapi tunggal terbesar di Bumi, demikian temuan para ilmuwan.

Pūhāhonu yang berarti "kura-kura yang mencari nafas" di Hawaii, adalah gunung berapi bawah laut yang membentang dari Kepulauan Hawaii hingga ke timur Rusia.

Berikut Fakta-Faktanya :

1. Puncaknya hanya nampak setinggi 52 meter

Berita Rekomendasi

Gunung berapi itu memiliki sebuah puncak kecil yang tingginya mencapai 170 kaki (52 meter) di atas permukaan laut dan memungkinkan gunung magma itu mengerikan di bagian bawah permukaan.

Melansir dari Live Science, Senin (25/5/2020) gunung api baru ini sebenarnya adalah ujung dari Gunung Pūhāhonu.

Citra Satelit Gunung Puhahonu yang terletak di barat laut Honolulu, Hawaii. Gunung itu di gadang-gadang sebagai gunung terbesar dan terpanas di Bumi. (GOOGLE MAPS via LIVESCIENCE.COM)
Citra Satelit Gunung Puhahonu yang terletak di barat laut Honolulu, Hawaii. Gunung itu di gadang-gadang sebagai gunung terbesar dan terpanas di Bumi. (GOOGLE MAPS via LIVESCIENCE.COM) ()

Terdapat sekitar 120-an gunung berapi yang sudah lama mati dan tenggelam di bawah gelombang.

Terdapat puncak-puncak yang relatif muda muncul ke atas permukaan.

2.  Batu vulkanik terkubur di laut

Hal itu karena sebagian Gunung Pūhāhonu memiliki puluhan ribu mil kubik batu vulkanik yang terkubur di bawah dasar laut.

Dalam studi baru, para peneliti ini menggunakan detektor sonar dan gravitasi untuk mengukur seluruh jejak topografi Pūhāhonu, dari puncak yang berada di atas laut hingga bebatuan dalam yang tenggelam ratusan kaki di bawah kerak bumi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas