Lebaran di Belanda, Mahasiswi Indonesia Ini Bangun Dini Hari, Halal Bihalal Virtual dengan Keluarga
Mahasiswi Indonesia yang sedang magang di Belanda ini mengaku rela bangun dini hari untuk berhalal bihalal virtual dengan keluarganya di tanah air.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Miftah
"Jadi kita jalan-jalan ke kota sebelah, jadi aku ini di Heerhugowaard terus sebelah aku ada kota bagus namanya Alkmaar terus kita ajak satu teman yang trainee juga dari Amerika, kita ajak buat makan masakan Indonesia karena di sana ada restoran Indo gitu, jadi kita makan bareng-bareng," ungkapnya.
Ulin menyebutkan, ia dan teman-temannya memesan sejumlah masakan Indonesia seperti rica-rica daging sapi, rendang, risoles, dan sebagainya.
Sayangnya, Ulin mengaku tak menemukan masakan opor di sana.
Ia pun menceritakan mengenai rekannya yang berasal dari Amerika.
Menurut Ulin, rekannya tersebut turut memesan masakan Indonesia dan ia begitu menyukai perkedel.
"Kemarin aku beli daging sapi rica, rendang, risoles, aku paksa teman aku yang Amerika itu beli rendang juga, rendang daging, semur daging, terus dia makan perkedel juga, karena dia suka, pernah aku masakin perkedel."
"(Tapi) kurang opor," kata Ulin.
Baca: Cara Lakukan Video Call 8 Orang di WhatsApp untuk Silaturahim Online saat Lebaran
Ulin menjelaskan, saat ini peraturan terkait masa pandemi Covid-19 di Belanda sudah mulai dilonggarkan.
Awalnya, menurut Ulin, setiap rumah hanya boleh ada satu orang saja yang keluar.
Ulin mengatakan, mulai 1 Juni 2020 mendatang, museum-museum di Belanda sudah boleh dibuka kembali.
"Kalau awalnya tuh kalau untuk belanja cuma ada supermarket yang buka dan untuk setiap rumah itu cuma boleh satu doang yang keluar."
"Cuman semakin ke sini itu grafik corona di Belanda sudah menurun jadi peraturannya udah diperlonggar, bahkan mulai 1 Juni itu kayak museum-museum udah dibuka," terangnya.
"Paling peraturannya sekarang kalau naik transportasi umum, kalau kita gak bisa menjaga jarak 1,5 meter antar orang kita harus pakai masker," tambah Ulin.
Menurut Ulin, di Belanda, masker hanya dikenakan ketika naik transportasi umum saja.
"Kalau naik kereta (pakai masker) tapi kalau keluar kerja gitu-gitu nggak."
"Kalau kata teman-teman aku, masker itu benar-benar bukan Dutch culture jadi mereka gak pernah pakai masker, malah pas pertama kali aku pakai masker orang-orang ngelihatin aku gitu," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)