Filipina Tidak Membuka Sekolah hingga Vaksin Covid-19 Ditemukan
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengatakan tidak akan membuka sekolah hingga vaksin Covid-19 ditemukan dan tersedia.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
"Kita akan memiliki gelombang kedua dan ketiga jika tidak ada vaksin."
"Kita tahu bahwa virus corona secara umum, mempercepat penyebarannya pada musim gugur dan musim dingin karena kondisi lingkungan mendukung penularannya," jelasnya.
Departemen Kesehatan Filipina mencatat 14.319 infeksi dan 973 kematian pada Senin (25/5/2020) lalu.
Metro Manila dan daerah berisiko tinggi infeksi berada di bawah penguncian yang santai sampai 31 Mei.
Bahkan beberapa industri dan perusahaan diizinkan beroperasi meski terbatas.
Sekolah umum biasanya berjalan dari Juni hingga April di Filipina.
Tetapi pemerintah mendorong pembukaan kembali pada 24 Agustus, karena kasus meningkat dan penguncian yang ketat membuat sebagian besar negara terhenti.
Baca: Perluas Respon Terhadap COVID-19 bagi Perusahaan-Perusahaan di Asia
Baca: Tak Dipanggil Shin Tae-yong untuk Piala Asia U19, Bagus Kahfi Incar Piala Dunia U20
Tetapi Departemen Pendidikan menekankan pembukaan sekolah tidak harus pembelajaran tatap muka di kelas.
"Pembukaan fisik sekolah akan tergantung pada tingkat keparahan risiko atau klasifikasi suatu daerah," jelas Departemen Pendidikan ketika mengumumkan kalender akademik baru.
Untuk mengurangi kepadatan kelas, Kementerian Pendidikan telah mengumumkan campuran langkah-langkah pembelajaran jarak jauh, termasuk kelas online, yang akan digunakan untuk tahun ajaran yang akan datang.
Sayangnya jutaan orang di negara ini tidak memiliki akses komputer di rumah.
Beberapa orang tua memutuskan mengajari anaknya sendiri, dengan bantuan instruksi dari sekolah.
Pandemi corona telah memaksa anak-anak di seluruh dunia bersekolah secara daring selama berminggu-minggu.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.