Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ribuan Masker Bedah Menumpuk di Pantai Sydney, 40 Kontainer Masker Jatuh dari Kapal Barang

Penduduk Sydney timur dikejutkan dengan tumpukan masker bedah dan sejumlah benda lainnya di pinggiran pantai.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
zoom-in Ribuan Masker Bedah Menumpuk di Pantai Sydney, 40 Kontainer Masker Jatuh dari Kapal Barang
Aliy Potts via The Guardian
Ribuan Masker Bedah Menumpuk di Pantai Sydney, 40 Kontainer Masker Jatuh dari Kapal Barang 

TRIBUNNEWS.COM - Penduduk Sydney timur dikejutkan dengan tumpukan masker bedah dan sejumlah benda lainnya di pinggiran pantai.

Hal itu terjadi setelah ada 40 kontainer pengiriman yang jatuh dari kapal barang akhir pekan lalu.

APL England kehilangan muatannya di laut lepas pada Minggu lalu.

Kapal itu berjalan dari China menuju Melbourne, sebagaimana dikutip dari The Guardian.

Namun insiden ini memaksa kapal APL England putar balik untuk kembali ke Brisbane.

Baca: Australia Barat Dilanda Badai, Kecepatan Angin Lebih dari 100 Km per Jam

Baca: 10 Keajaiban Alam di Australia, Mulai Great Barrier Reef hingga Shark Bay

ktnr
Ribuan Masker Bedah Menumpuk di Pantai Sydney, 40 Kontainer Masker Jatuh dari Kapal Barang

Kontainer yang berjatuhan di laut itu menampung berbagai barang termasuk peralatan rumah tangga, bahan bangunan, dan persediaan medis.

Otoritas Keselamatan Maritim Australia telah menerima laporan tentang masker wajah yang basah di antara Pantai Magenta dan The Entrace di utara Sydney.

Berita Rekomendasi

"Ini (laporan) berkorelasi dengan pemodelan drift puing-puing dan konsisten dengan barang-barang yang tercantum pada manifes kargo kapal," kata manajer umum AMSA operasi Allan Schwartz pada Selasa lalu.

Direktur eksekutif New South Wales Maritime, Alex Barrell mengatakan kotak ducting fleksibel, yang biasa digunakan dalam sistem pemanas dan pendingin, hanyut ke darat di Bondi dan Long Bay, Selasa.

Masyarakat pantai timur berusaha membersihkan puing-puing itu pada Rabu pagi waktu setempat.

Mereka khawatir jumlah besar plastik dapat membahayakan kehidupan laut setempat.

"Saya melihat artikel tentang pengiriman tadi malam. Saya tidak bisa tidur nyenyak."


"Saya mengatur alarm dan berjanji pada diri sendiri saya akan turun dan melakukan apa yang saya bisa," kata Aliy Pott, salah seorang penduduk setempat.

Pantai Bondi.
Pantai Bondi. (Reuters/Loren Elliott45)

Aliy mengatakan seluruh sisi kiri pantai tertutup masker-masker medis ini.

Semua paket peralatan medis itu terbungkus plastik yang tidak bocor oleh air.

"Saya membeli beberapa sarung tangan tambahan dan dua orang datang dan membantu saya keluar."

Kami punya beberapa kantong sampah penuh dengan jumlah kontainer (kargo) yang jatuh, saya khawatir ini bisa menjadi kejadian sehari-hari."

"Orang-orang perlu meluangkan waktu untuk pergi ke pantai mereka," ungkapnya.

NSW Maritime menasihati dewan pesisir antara Sydney dan Gosford tentang cara menangani kontainer dan isinya.

Lantaran arus laut menunjukkan daerah-daerah ini akan lebih terpengaruh dalam beberapa hari mendatang.

Sementara itu, para pejabat AMSA diharapkan untuk mengkonfirmasi pada hari Rabu pagi apakah APL Inggris dapat dibawa dengan aman ke Pelabuhan Brisbane.

Baca: Pandemi Covid-19 Mulai Reda, Orang Kaya China Mulai Berburu Properti ke Singapura hingga Sydney

Baca: Tetap Terapkan Social Distancing, 3 Pantai di Sydney Telah Dibuka untuk Olahraga

Petugas AMSA naik kapal dari Port Cartwright di Queensland pada Selasa untuk melakukan inspeksi kelayakan setelah runtuhnya tumpukan kontainer.

"74 kontainer tambahan rusak dan runtuh di geladak kapal, sementara enam kontainer lainnya dilaporkan menonjol dari sisi kanan dan tiga kontainer dari sisi kiri kapal," jelas AMSA.

Schwartz mengatakan inspeksi kelayakan laut akan membantu menentukan apakah kapal dapat dibawa dengan aman ke pelabuhan Brisbane.

"Setelah kapal dengan aman di pelabuhan kami akan memulai penyelidikan kami, yang akan fokus pada keselamatan kapal termasuk apakah kargo ditumpuk dan diamankan di atas kapal, dan potensi pelanggaran peraturan polusi lingkungan," katanya dalam sebuah pernyataan.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas