Demo Bela George Floyd Ricuh hingga Tentara Nasional Diterjunkan, Donald Trump Sempat Ancam
Demo bela pria kulit hitam George Floyd yang dibunuh polisi Derek Chauvin diwarnai kekerasan hingga penjarahan. Donald Trump sempat ancam wali kota.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Demo membela George Floyd di hampir seluruh penjuru Amerika Serikat banyak yang berlangsung ricuh.
Pihak pemerintah di berbagai wilayah akhirnya menerjunkan tentara nasional untuk ikut mengawal dan mengamankan jalannya demo.
Penurunan garda nasional ini sempat dilontarkan Presiden AS Donald Trump dalam ancamannya kepada Wali Kota Minneapolis, Jacob Frey.
Dikutip Tribunnews.com dari foxnews.com, demo di berbagai wilayah ini tak hanya menyuarakan antirasisme, namun juga diwarnai kekerasan, pengrusakan, hingga penjarahan.
Wali Kota San Francisco, London Breed, akhirnya memutuskan untuk memanggil tentara nasional California untuk mengawal demo, Sabtu (30/5/2020).
Breed menyayangkan demo yang tujuan awalnya positif malah bergeser menjadi saling menyakiti satu sama lain.
Baca: Demo Bela George Floyd Ricuh, Mantan Polisi Sebut Ada Penumpang Gelap yang Ingin Kacaukan Warga AS
Baca: George Floyd dan Polisi Derek Chauvin yang Membunuhnya Ternyata 17 Tahun Kerja Bersama Jadi Satpam
"Apa yang kami saksikan malam ini, kekerasan, vandalisme, dan aksi kriminal dilakukan di kota kami, bukan kepada benda mati saja namun kepada orang lain," kata Breed.
"Itu adalah hal yang tidak akan kami toleransi," tegasnya.
Di Kota Emeryville yang tak jauh dari San Fransisco sempat terekam penjarahan besar-besaran serta pengrusakan supermarket seperti Best Buy, BevMo, hinga Urban Outfitters.
Para warga San Fransisco mengaku ketakutan hingga tak bisa tidur nyenyak lantaran khawatir apa yang akan terjadi esok hari.
Diketahui, di berbagai negara bagian, para gubernur juga memanggil tentara nasional sebanyak yang bisa dikerahkan untuk mengamankan daerahnya.
Trump Sempat Ancam
Sebelum gelombang protes semakin meluas di hampir seluruh penjuru AS, Trump sempat mengancam akan menerjunkan tentara nasional.
Hal itu diungkapkan sang presiden melalui Twitter @realDonaldTrump, Jumat (29/5/2020).