Sampaikan Belasungkawa pada Keluarga George, Trump: Saya Bisa Merasakan Sakit dan Penderitaannya
Derek Chauvin, ditangkap pada Jumat, beberapa hari setelah video beredar dan menunjukkan dia menekan lututnya di leher Floyd
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON DC - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pada Jumat (29/5/2020) mengatakan, dirinya telah berbincang dan menyampaikan belasungkawa pada keluarga dari mendiang George Floyd.
Dia juga menegaskan bahwa keluarga Floyd berhak atas keadilan dalam kasus ini.
"Saya bisa merasakan sakit dan penderitaannya," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih.
"Keluarga George berhak atas keadilan dan rakyat Minnesota berhak hidup aman."
Baca: Kerusuhan Akibat Kematian George Floyd Meluas Hampir ke Seluruh Amerika Serikat
Baca: Gubernur Minnesota Mengutuk Keras Demo Kematian George Floyd
Mantan polisi Minneapolis, Derek Chauvin, ditangkap pada Jumat, beberapa hari setelah video beredar dan menunjukkan dia menekan lututnya di leher Floyd selama kurang lebih 8 menit sebelum Floyd meninggal dunia.
Dilansir NBC News, keluarga Floyd merilis sebuah pernyataan setelah penangkapan itu dan menyebut langkah itu merupakan "Langkah baik meski terlambat menuju keadilan".
Presiden Trump pada suatu acara di Gedung Putih Jumat sore waktu setempat mengatakan, "Saya bicara kepada para anggota keluarga (George Floyd), mereka orang-orang hebat, dan kami akan terus melaporkan seiring berjalannya waktu."
"Saya hanya menyampaikan dukacita. (Peristiwa) itu adalah hal mengerikan yang dapat disaksikan," ujar Trump seraya menambahkan, "tampaknya tak ada alasan untuk itu (perbuatan polisi terhadap Floyd)."
Trump mengatakan bahwa dia dapat mengetahui betapa keluarga itu "sangat berduka" dan bahwa dia dapat melihat "mereka mencintai saudara mereka (Floyd)."
Floyd, seorang pria kulit hitam, meninggal pada Senin lalu ketika seorang petugas polisi kulit putih Minneapolis menggunakan lututnya untuk menahan Floyd di tanah selama hampir 8 menit setelah membekuknya.
Insiden itu tertangkap dalam video yang viral di media sosial dan Floyd terdengar memohon kepada petugas, dia mengatakan, "Saya tidak bisa bernapas."
Gedung Putih mengatakan awal pekan ini bahwa Trump telah melihat video kematian George Floyd.
"Jelas sekali, dia sangat kesakitan, dan dia tidak bisa bernapas," kata Trump tentang video itu pada Jumat, "sangat jelas bagi siapa pun yang menontonnya."
Trump mengatakan bahwa dia telah meminta Departemen Peradilan untuk mempercepat penyelidikan federal atas kematian Floyd, menambahkan bahwa "semoga semuanya dapat ditangani dengan adil."
Sementara Derek Chauvin, petugas yang berlutut di leher Floyd, ditahan Jumat sore dan dijerat melakukan pembunuhan berlapis yakni tingkat tiga dan tingkat dua.
Chauvin, bersama dengan tiga petugas lainnya yang terlibat pada kematian Floyd, dipecat dari Departemen Kepolisian Minneapolis pada Selasa, sehari setelah insiden itu terjadi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Trump Sampaikan Belasungkawa pada Keluarga George Floyd via Telepon"