Demonstrasi di AS Meluas, Donald Trump Justru Tuding Kelompok ANTIFA Sebagai Biang Keladi
Demonstrasi menuntut keadilan terhadap tindakan rasis dari aparat setelah kematian Floyd semakin meluas dan hampir terjadi di semua negara bagian AS.
Penulis: Haris Chaebar
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
TRIBUNEWSWIKI.COM - Tak hanya dengan persoalan Covid-19, saat ini negara adidaya Amerika Serikat (AS) sedang menghadapi krisis sosial akibat kasus pembunuhan seorang warga kulit hitam bernama George Floyd oleh kepolisian di Minnesota.
Demonstrasi menuntut keadilan terhadap tindakan rasis dari aparat setelah kematian Floyd semakin meluas dan hampir terjadi di semua negara bagian Amerika Serikat.
Baca: Michael Jordan Dukung Protes Anti-Rasisme, Buntut Kematian George Floyd oleh Polisi Minneapolis
Baca: Di Tengah Demontrasi Bela Floyd, Penjarahan Merajalela di Pusat Kota Washington
Meski begitu, alih-alih memberi respons meneduhkan dan berusaha meredam kemarahan publik, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, justru melempar isu lain dengan mengumumkan dia akan memasukkan kelompok Antifa (anti-fasis) sebagai teroris.
Antifa atau akronim dari anti-fasis, merupakan payung dari pergerakan sayap kiri ekstrem tanpa adanya kepemimpinan yang pasti.