Aksi Protes Anti-Polisi AS Juga Terjadi di Jalanan Kota New York
Aksi protes ini telah berubah menjadi kerusuhan dengan diiringi kekerasan yang mengakibatkan terjadinya penjarahan, pembakaran hingga vandalisme.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Tewasnya warga keturunan Afrika-Amerika George Floyd akibat penganiayaan yang dilakukan seorang polisi di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat (AS) telah memicu terjadinya aksi protes di seluruh wilayah AS, termasuk kota New York.
Bahkan dalam beberapa kasus, aksi protes ini telah berubah menjadi kerusuhan dengan diiringi kekerasan yang mengakibatkan terjadinya penjarahan, pembakaran hingga vandalisme.
Dikutip dari laman Sputnik News, Selasa (2/6/2020), para pengunjuk rasa yang menentang kebrutalan polisi terhadap Floyd turun ke jalan-jalan di New York City.
Kematian Floyd berawal dari aksi seorang polisi Minneapolis yang menekan lututnya pada bagian leher Floyd selama lebih dari 8 menit hingga akhirnya pria asal Minnesota itu tewas kehabisan napas.
Insiden ini pun telah berujung pada munculnya aksi demonstrasi di seluruh AS yang menentang kebrutalan polisi.
Baca: Cerita Asal Muasal Nama 3 Putra Maia Estianty, Sosok Ini Ternyata Jadi Inspirasi Ahmad Dhani
Beberapa di antaranya bahkan telah berubah menjadi kerusuhan, karena terjadi penjarahan dan pembakaran pula.
Setelah tiga hari pasca terus meningkatnya aksi protes ini, polisi yang melakukan tindakan brutal itu ditangkap dan didakwa melakukan pembunuhan tingkat tiga.
Sementara rekan-rekannya yang turut berada di lokasi kejadian juga mengalami pemecatan.