Apa itu Antifa? Kelompok yang Disebut Trump sebagai Organisasi Teroris Terkait Kerusuhan di AS
Simak penjelasan tentang Antifa, kelompok yang disebut Trump sebagai organisasi teroris.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Simak penjelasan tentang Antifa, kelompok yang disebut Trump sebagai organisasi teroris.
Antifa belakangan menjadi perbincangan semenjak terjadi kericuhan di Amerika Serikat.
Kelompok Antifa ini disebut sebagai dalang di balik kerusuhan di AS terkait pembelaan terhadap George Floyd.
Diketahui, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump melalui akun Twitter miliknya menyebut Antifa sebagai organisasi teroris.
Baca: Demo Kematian George Floyd Mencekam, Empat Polisi di St. Louis Tertembak
Baca: Ribuan Demonstran Ditangkap Terkait Kematian George Floyd, Antifa Disebut-sebut di Balik Kerusuhan
"The United States of America will be designating ANTIFA as a Terrorist Organization."
(Amerika Serikat akan menunjuk ANTIFA sebagai Organisasi Teroris.)
Dikutip dari The New York Times, Antifa adalah akronim dari anti-fasis.
Antifa merupakan kelompok yang tidak terstruktur.
Para pengikutnya mengakui bahwa gerakan itu bersifat rahasia, tidak memiliki pemimpin resmi.
Anggota Antifa berkampanye menentang tindakan yang mereka pandang otoriter, homofobik, rasis, atau xenofobik.
Baca: Seperti Apa Kondisi Penjara Level Maksimum Tempat Baru Polisi Penindih Leher George Floyd?
Baca: Perasaan John Cena Sikapi Kematian Tragis George Floyd Sudah Terwakili Rekannya di WWE
Kelompok-kelompok Antifa sering menggunakan taktik yang mirip dengan kelompok-kelompok anarkis, seperti berpakaian serba hitam dan mengenakan topeng.
Mereka juga memiliki ideologi yang tumpang tindih, karena keduanya sering mengkritik kapitalisme dan berupaya membongkar struktur otoritas, termasuk pasukan polisi.
Lalu, apa tujuan Antifa?
Pendukung Antifa umunya berusaha untuk menghentikan apa yang mereka lihat sebagai kelompok fasis, rasis dan sayap kanan.