Kesal dengan Cara Tangani Rusuh, Presiden Trump Cecar Gubernurnya: Mayoritas dari Kalian, Lemah!
"Mayoritas dari Anda semuanya lemah, kalian harus menangkap orang-orang itu," kata Trump kepada para gubernurnya
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melanjutkan protesnya kepada Gubernur negara bagian AS pada Senin kemarin dan menyebut mereka 'lemah' karena gagal menghentikan kekerasan di banyak kota.
"Mayoritas dari Anda semuanya lemah, kalian harus menangkap orang-orang itu," kata Trump kepada para gubernurnya dalam agenda konferensi yang digelar secara virtual.
Dikutip dari laman USA Today, Selasa (2/6/2020), menggunakan bahasa blak-blakan, Trump menyampaikan bahwa kelompok 'radikal dan anarkis' berada di balik kerusuhan ini, dan ia mendesak para Gubernur untuk menindak mereka.
Baca: Antisipasi Rusuh di AS Meluas, Secret Services Sempat Sembunyikan Donald Trump di Bunker
"Kalian harus bisa mendominasi. Jika kalian tidak mendominasi, kalian hanya membuang waktu saja. Mereka akan menyudutkan kalian dan hanya akan membuat kalian terlihat seperti sekelompok orang brengsek, makanya, kalian harus mendominasi," tegas Trump.
Baca: Hasil Otopsi Independen: George Floyd Meninggal Kurang dari 4 Menit Setelah Lehernya Diinjak Polisi
Sementara itu Jaksa Agung AS Bill Barr, yang juga ikut dalam agenda tersebut, menyatakan hal yang sama kepada para Gubernur negara bagian AS yang diharapkan bisa 'mendominasi' jalan-jalan dan mengendalikan wilayah masing-masing.
Baca: Batalkan Keberangkat Haji Tahun Ini, Menag: Ini Keputusan Pahit. . .
Barr juga mendesak agar mereka mengejar para pemicu kerusuhan.
Perlu diketahui, pernyataan Trump terhadap para Gubernurnya ini dilakukan pasca bentrokan berlangsung selama 6 hari yang memuncak pada hari Minggu lalu.
Baca: Politikus PAN Kasihan ke Ade Armando: Dia Berharap Diajak Gabung di Pemerintahan. . .
Bentrokan terjadi antara polisi dan pengunjuk rasa di kota-kota yang tersebar di seluruh negara bagian, menyusul kematian warga keturunan Afrika-Amerika George Floyd.
Floyd merupakan seorang laki-laki kulit hitam yang tewas dianiaya seorang polisi di Minneapolis, negara bagian Minnesota, AS.
Lebih dari 4.400 penangkapan telah dilakukan sepanjang berlangsungnya demonstrasi di seluruh negeri, sejak viralnya video yang memperlihatkan seorang polisi Minneapolis bernama Derek Chauvin menekankan lututnya ke leher Floyd selama lebih dari 8 menit hingga Floyd tewas kehabisan nafas.
Padahal Floyd telah mengatakan kepada Chauvin bahwa dirinya tidak bisa bernafas.
Terkait kerusuhan yang terjadi di AS, Trump menegaskan kepada para Gubernurnya bahwa ia akan meningkatkan kehadiran polisi hingga militer di Washington.
"Washington berada di bawah kendali yang sangat baik, tetapi kita akan menempatkannya di bawah kendali yang jauh lebih besar. Kita akan menekan dengan sangat, sangat kuat," kata Trump.