Polwan Terlibat Penembakan dalam Demo Bela George Floyd, Menewaskan Pria Kulit Hitam David McAtee
Polisi wanita, Katie Crews, terlibat dalam penembakan David McAtee saat demo bela George Folyd di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: bunga pradipta p
Jenazah McAtee Dibiarkan 12 Jam di Jalan, Sosoknya DIkenal Baik
Dikutip Tribunnews.com dari theintercept.com, McAtee disebut terbunuh oleh aparat keamanan dalam demo yang ricuh, Minggu.
Pada Senin (1/6/2020) malam, jenazah McAtee masih tergeletak di jalan, sehingga sudah lebih dari 12 jam ia dibiarkan saja.
Dikutip Tribunnews.com dari courier-journal.com, sosok McAtee dikenal baik di mata keluarga serta lingkungan sekitarnya.
Ibunda McAtee, Odessa Riley menyebut, putranya dijuluki pilar masyarakat karena kerap membantu sesama.
McAtee yang memiliki bisnis barbekyu Yaya's BBQ juga disebut kerap memberi makanan gratis kepada polisi dan warga sekitar.
"Dia meninggal sebagai legenda yang hebat. Dia adalah orang yang baik. Semua orang di sekitarnya akan bilang begitu," ujar Riley.
Riley juga menegaskan tak mungkin putranya berbuat rusuh sehingga membahayakan nyawanya sendiri.
"Putraku tidak melukai siapapun. Dia tidak melakukan apa-apa," tegasnya.
Masyarakat mengenal McAtee sebagai pria baik yang pandai memasak.
Baca: Lebih Dari Separuh Warga Amerika Dukung Militer Bantu Polisi Tangani Protes Kematian George Floyd
Baca: Terrence Floyd Minta Para Pengunjuk Rasa Berhenti Menjarah: Tak Akan Bawa George Floyd Kembali
Menurut orang-orang, McAtee sering bergabung dalam acara warga setempat untuk membantu memasak di sana.
"McAtee membantu kami saat acara Hari California selama 15 tahun, atau mungkin lebih," ujar Greg Cotton.
"Dia adalah orang yang mau merelakan waktu dan semua makanannya. Orang-orang bebas datang dan mengambil makanan tanpa dia mintai bayaran karena itu (kebaikannya) memang untuk warga sekitar," terangnya.
Ibunda McAtee dan sepupunya juga menyebut McAtee kerap memberi makanan gratis pada anggota polisi yang bertugas.