Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Twitter Hapus Video 'Floyd Tribute' dari Halaman Kampanye Trump karena Laporan Hak Cipta

Platform media sosial itu menandai postingan Trump dan tim kampanyenya sebagai hal yang 'memuliakan kekerasan'.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
zoom-in Twitter Hapus Video 'Floyd Tribute' dari Halaman Kampanye Trump karena Laporan Hak Cipta
Doug Mills-Pool / Getty Images / AFP
Ketika pandemi coronavirus novel berlanjut di Amerika Serikat, Presiden Donald Trump berbicara kepada para wartawan setelah menandatangani proklamasi menghormati Hari Perawat Nasional di Kantor Oval di Gedung Putih di Gedung Putih 06 Mei 2020 di Washington, DC. Dengan lebih dari satu juta orang di Amerika Serikat terinfeksi COVID-19 dan puluhan ribu orang meninggal karena virus, perawat telah berada di garis depan perawatan untuk pasien di seluruh negeri. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Jejaring sosial Twitter kembali menandai cuitan terbaru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, kali ini terkait postingan mengenai 'sikap simpatinya' terkait aksi protes atas kematian George Floyd.

Platform media sosial itu menandai postingan Trump dan tim kampanyenya sebagai hal yang 'memuliakan kekerasan'.

Sementara cuitan lainnya ditandai sebagai postingan yang 'berpotensi menyesatkan'.

Baca: Fakta Unik Bunker Gedung Putih AS, Tempat Mengungsi Presiden Donald Trump dan Keluarganya

Baca: Donald Trump Makin Pusing dengan Aksi Rusuh Rakyatnya, Berlakukan Jam Malam di Berbagai Kota

Dikutip dari laman Sputnik News, Jumat (5/6/2020), ini bukan kali pertama materi media sosial yang diposting Trump dan tim kampanyenya disembunyikan atau dihapus oleh Twitter.

Akun POTUS yang kini menginformasikan seluruh kegiatan Trump, telah mengumumkan niatnya untuk memperkenalkan peraturan baru terhadap platform media sosial ini.

Sementara Twitter telah menghapus 'video simpati' untuk George Floyd yang sebelumnya telah diposting di akun kampanye pemilihan kembali Presiden AS Donald Trump yakni @TeamTrump.

Berita Rekomendasi

Medsos satu ini memberikan catatan bahwa video itu telah dinonaktifkan karena keluhan dari pemilik hak cipta.

Sejumlah demonstran berlutut dan mengangkat tangan saat melakukan aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Chandan Khanna
Sejumlah demonstran berlutut dan mengangkat tangan saat melakukan aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Chandan Khanna (AFP/Chandan Khanna)

Perlu diketahui, sebuah video berdurasi empat menit yang meratapi 'tragedi serius' terkait kematian George Floyd, kali pertama diposting pada Kamis kemarin.

Kemudian video itu diposting kembali oleh Trump dan seorang putranya.

Setelah penghapusan itu, Team Trump mengklaim bahwa Twitter telah 'menyensor pesan simpati dari Trump'.

Bahkan akun tim kampanyenya itu mendesak para pengguna Twitter untuk membuat hal ini menjadi viral.

Dalam video tersebut, Trump mengultimatum 'kelompok sayap kiri radikal' termasuk Antifa, dan memuji pejabat penegak hukum sebagai 'pelayan publik yang setia'.

Ia menegaskan bahwa dirinya juga mendukung pengunjuk rasa damai dan setiap warga negara yang taat hukum.

Terkait penghapusan konten ini, tim kampanye pemilihan ulang Trump meminta Twitter untuk menjelaskan bagaimana video yang dihapus itu bisa melanggar aturan hak cipta perusahaan media sosial.

Akhir-akhir ini, ketegangan antara Trump dan media sosial telah meningkat karena banyak postingannya telah ditandai atau dihapus.

Twitter baru-baru ini memberikan label 'fact checks' pada dua postingan yang dicuitkan Trump terkait pemungutan suara melalui surat.

Hal itu karena postingan tersebut dianggap 'berpotensi menyesatkan'.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas