Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dari Gedung Putih ke Golden Gate, Unjuk Rasa Pasca Kematian George Floyd Terus Berlangsung

Ribuan pengunjuk rasa membanjiri jalan-jalan utama, alun-alun dan jembatan di AS sebagai bentuk protes nasional atas kematian George Floyd.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Dari Gedung Putih ke Golden Gate, Unjuk Rasa Pasca Kematian George Floyd Terus Berlangsung
AFP/MICHAEL BRADLEY
Sekitar 4.000 pengunjuk rasa mengikuti aksi demo menentang kematian George Floyd dalam protes bertajuk Black Lives Matter di Auckland, Selandia Baru, Senin (1/6/2020). Kematian George Floyd setelah lehernya ditindih lutut polisi berkulit putih di Minneapolis, AS, turut menimbulkan reaksi keras dari banyak orang di berbagai negara. 

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Ribuan pengunjuk rasa membanjiri jalan-jalan utama, alun-alun dan jembatan di Amerika Serikat (AS) sebagai bentuk protes nasional atas kematian warga keturunan Afrika-Amerika George Floyd.

Ini membuat sejumlah pihak mempertanyakan apakah gelombang kedua pandemi virus corona (Covid-19) akan segera terjadi.

Chicago, Washington DC dan New York dipadati para pengunjuk rasa yang berkumpul untuk melakukan demonstrasi, yang semuanya telah berlangsung damai sejak Sabtu sore kemarin.

Dikutip dari laman Russia Today, Minggu (7/6/2020), warga New York berbaris berjam-jam, kemudian berjalan ke Jembatan Brooklyn.

Mereka pun memegang sejumlah spanduk, dua diantaranya bertuliskan 'tidak ada keadilan, tidak ada perdamaian' dan 'gagalkan polisi'.

Baca: Fox News Minta Maaf karena Tayangkan Grafis Reaksi Positif Pasar Saham Pada Kekerasan Kulit Hitam

Baca: Sistem Kerja ASN Saat New Normal, Menyesuaikan Status PSBB

Minggu (7/6/2020), warga Amerika di seluruh AS turun ke jalan, menuntut dibangunnya reformasi sistemik terhadap sistem peradilan pidana dan rasa hormat masyarakat terhadap mereka yang merupakan keturunan Afrika-Amerika.
Minggu (7/6/2020), warga Amerika di seluruh AS turun ke jalan, menuntut dibangunnya reformasi sistemik terhadap sistem peradilan pidana dan rasa hormat masyarakat terhadap mereka yang merupakan keturunan Afrika-Amerika. (reviewed.com)

Slogan ini telah menjadi populer dalam beberapa hari terakhir, karena petisi yang ditandatangani oleh berbagai selebritas dan aktivis yang menyerukan agar anggaran polisi di seluruh negara bagian dipangkas.

Sementara di Washington, para pengunjuk rasa berkumpul di Lincoln Memorial kemudian melanjutkan aksinya menyusuri Pennsylvania Avenue, dan langsung menuju Gedung Putih.

Berita Rekomendasi

Namun mereka tidak bisa berjalan lebih jauh lagi dan berhenti di sekitar Lafayette Square.

Kemudian di San Francisco, pengunjuk rasa bergeser ke Jembatan Golden Gate bahkan memblokir jalur lalu lintas, yang tampaknya tidak dapat dikendalikan oleh aparat kepolisian.

Di sisi lain, terdapat video para pengunjuk rasa di Philadelphia yang sangat mengejutkan, dengan rekaman udara menunjukkan terdapat kerumunan besar di dekat Museum Seni kota.

Baca: Lego Hingga H&M Sumbang Dana Demi Perubahan Pasca Protes Kematian George Floyd

Baca: Reaksi Tak Terduga Orangtua Reino Barack Saat Melihat Video Syur Mirip Syahrini, Sebut Lebur Dosa

Kerumunan para pengunjuk rasa itu menari dan meneriakkan 'pentingnya kehidupan warga kulit hitam'.

Selain itu ada pula satu pasangan yang mengadakan pernikahan di dekat titik itu dan dikabarkan bergabung dengan aksi unjuk rasa setelah melaksanakan upacara pernikahan.

Meskipun beberapa orang mengenakan masker dan sarung tangan, jumlah pengunjuk rasa sangat banyak.

Sehingga beberapa orang pun mempertanyakan apakah akan ada gelombang kedua pandemi corona di Philadelphia, karena terbatasnya jarak sosial (social distancing).

(Tribunnews.com/ Fitri Wulandari)

Sumber: Russia Today

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas