Kematian George Floyd Bikin Kepolisian AS Terancam Bubar, Donald Trump Langsung Menolak
Presiden Amerika Serikat Donald Trump langsung menolak gagasan pembubaran polisi setelah kematian George Floyd oleh Derek Chauvin.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Mereka berharap departemen kepolisian bisa diganti oleh badan yang lebih berorientasi pada masyarakat.
Pimpinan Dewan Kota, Lisa Bender, menyebut bahwa hubungan antara kepolisian dengan masyarakat tidaklah sehat.
Maka dari itu, departemen kepolisian harus segera dibubarkan demi menjaga masyarakat.
"Komitmen kami adalah untuk mengakhiri hubungan toxic dengan Departemen Kepolisian Minneapolis, untuk mengakhiri sistem kepolisian," ujar Bender.
"Demi menciptakan keselamatan publik yang benar-benar membuat kita aman," sambungnya.
Baca: Bubarkan Paksa Demonstran George Floyd agar Trump Bisa ke Jalan, Gedung Putih Ngaku Tak Menyesal
Baca: Berkaca Pada Kasus George Floyd, Prancis Larang Polisi Lakukan Hal Ini saat Tangkap Orang
Bender mengklaim bahwa dengan adanya polisi malah membuat warga tidak aman.
"Jelas bahwa sistem kepolisian kami tidak mampu menjaga keamanan masyarakat. Upaya kami dalam reformasi bertahap telah gagal," ungkap Bender.
Kelompok mayoritas antiveto juga berharap adanya peralihan sistem keamanan publik yang dipimpin oleh masyarakat.
Sementara itu, Wali Kota Minneapolis Jacob Frey sempat dicemooh para pendemo pada Sabtu (6/6/2020).
Pasalnya, Frey tidak mendukung gagasan penghapusan departemen kepolisian.
Saat demo, seorang demonstran bertanya pada Frey apakah ia mendukung penghapusan departemen kepilisian.
Frey tidak menjawab gamblang pertanyaan itu, ia hanya menjawab "tidak mendukung penghapusan penuh kepolisian".
Jawaban Frey itu seketika memancing cemoohan dari para demonstran.
Bahkan banyak yang meneriakinya agar pulang dan tak usah ikut demo.
"Pulanglah Jacob! Pulanglah" teriak pendemo.
(Tribunnews.com/ Ifa Nabila)