Aksi Dokter 103 Tahun Belgia Berjalan Maraton 42 Km untuk Galang Dana Penelitian Lawan Covid-19
Aksi Alfons Leempoels itu dilakukan dalam rangka mengumpulkan dana untuk penelitian melawan Covid-19.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, ROTSELAAR -- Usianya sudah tidak muda lagi. Namun semangatnya untuk tetap bisa berbuat dalam memerangi pandemi Virus Corona (Covid-19) masih tetap membara.
Seorang dokter Belgia berusia 103 tahun sedang melaksanakan aksi berjalan maraton di sekitar tamannya di Rotselaar, Timur Laut Brussel, Belgia.
Aksi Alfons Leempoels itu dilakukan dalam rangka mengumpulkan dana untuk penelitian melawan Covid-19.
Alfons Leempoels, seorang pensiunan dokter umum, memulai aksi jalan maratonnya 42,2 kilo meter di Rotselaar pada 1 Juni.
Ia berencana akan menyelesaikannya pada 30 Juni mendatang.
Setiap hari ia berjalan 10 putaran; tiga putaran pada pagi hari, tiga pada siang dan empat pada malam hari. Tiap putarannya adalah 145 meter.
Baca: Prediksi Akhir Pandemi Corona di Indonesia, September 2020 Selesai
Untuk menghindari kehilangan hitungan, ia melempar tongkat ke dalam mangkuk setiap kali ia menyelesaikan tiap putarannya.
Alfons Leempoels mengatakan, ide tersebut datang ketika melihat veteran perang dunia II Tom Moore (100), melakukan aksi berjalan mengelilingi tamannya untuk mengumpulkan dana 40 juta dolar AS untuk membantu layanan kesehatan negaranya.
"Anak-anakku mengatakan saya bisa berjalan setidaknya seperti Tom Moore dan usiaku di atasdia, 103 tahun," katanya kepada Reuters.
"Jadi mereka menyarankan saya harus melakukan sesuatu. Cucu perempuan saya baru saja lari maraton dan sebagai lelucon saya berkata: saya akan lari maraton," tuturnya.
Dia berharap bisa mengumpulkan dana untuk membantu rumah sakit yang menyatu dengan Universitas Leuven, di mana para peneliti bekerja menemukan obat untuk melawan Covid-19.
Sejauh ini ia telah mengumpulkan dana lebih dari 6.000 Euro atau setara Rp96 juta, menurut data Marlies Vanderbruggen dari Leuven University, dan telah menyelesaikan perjalanannya sepanjang sepertiga dari jarak maraton.
Leempoels mengenang orang yang jatuh sakit selama pandemi flu Asia 1957-1958, setiap kali berjalan.
Namun saat itu kata dia, mereka lebih cepat pulih daripada yang terinfeksi virus Corona dalam beberapa bulan terakhir.
"Sebagai dokter, Anda merasa tersentuh oleh ini dan itulah mengapa saya bahagia sekarang, karena dapat menyumbangkan sesuatu untuk melawan virus corona," katanya (Reuters/Channel Berita Asia)