Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dokter Kulit Hitam yang juga Tangani Virus Corona Bergabung dalam Unjuk Rasa Perangi Rasisme

Steven McDonald merupakan satu di antara dokter yang bergabung menyerukan protes terhadap kebrutalan polisi di Manhattan.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Dokter Kulit Hitam yang juga Tangani Virus Corona Bergabung dalam Unjuk Rasa Perangi Rasisme
Maria Khrenova / Tass
Steven McDonald merupakan satu di antara dokter yang bergabung menyerukan protes terhadap kebrutalan polisi di Manhattan. Steven mengatakan, dalam beberapa hal, protes yang dipicu tewasnya George Floyd oleh kepolisian Minneapolis terasa seperti 'perpanjangan ketidakadilan'. 

Lukemon menambahkan, sekarang semakin jelas, lembaga-lembaga berwenang tidak melakukan cukup banyak hal untuk angkat bicara menentang berbedaan ras.

Meski pun telah 'didokumentasikan' dengan baik, warga kulit hitam Amerika mengalami kondisi kesehatan lebih buruk.

Baca: Huru-hara AS: Patung Kontroversional Mantan Wali Kota Philadelphia Frank Rizzo Diturunkan

Baca: Rusuh di AS: Lebih dari 10.000 Orang Ditangkap saat Protes Pembunuhan George Floyd

Lebih lanjut, kesenjangan dalam bagaimana masyarakat kulit hitam dipolisikan memiliki dampak langsung pada kesehatan di luar pembunuhan, selain proses hukum.

Untuk dokter kulit hitam, bagaimana pun, bukan hanya soal pasien dan komunitas mereka.

Masih dikutip dari The Guardian, ini juga tentang memperjuangkan hidup mereka sendiri dan bagaimana mereka dipersepsikan.

Secara terpisah, sorang mahasiswa kedokteran di New York, Chioma Iwelumo memberikan tanggapannya.

"Profesionalisme tidak akan menyelamatkan kita," kata Chioma.

Berita Rekomendasi

"Ketika kita berjuang untuk orang kulit hitam, kita juga berjuang untuk diri kita sendiri," tambahnya.

"Ini tentang pasien, tetapi juga tentang saya," tambahnya.

Sebagai catatan, bagi beberapa petugas kesehatan, protes memberikan jalan keluar bagi kesedihan dan kemarahan.

Unjuk rasa juga dinilai sebagai cara untuk berbicara tentang rasisme yagn mereka saksikan, baik di dunia mau pun di aula rumah sakit tempat mereka bekeraja.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas