Tentara Garda Nasional AS Positif Covid-19 Setelah Kawal Unjuk Rasa Kematian George Floyd
Dalam aksi unjuk rasa saat itu, banyak demonstran mengenakan masker, tapi sedikit juga mereka yang tidak mengenakannya.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Sejumlah personil tentara Garda Nasional Washington DC dinyatakan positif terinfeksi virus corona (Covid-19), setelah mereka diturunkan menjaga aksi unjuk rasa memprotes kematian warga kulit hitam, George Floyd di ibukota AS.
Juru bicara Garda Nasional Washington DC Letnan Kolonel Brooke Davis tidak bisa mengungkapkan jumlah persis yang terinfeksi Covid-19 karena alasan "keamanan operasional."
Mereka terinfeksi Covid-19 setelah 1.700 personil diterjunkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa yang meletus di depan Gedung Putih dan di tempat lain, setelah pembunuhan George Floyd oleh petugas polisi Minneapolis.
Personil Garda Nasional digerakkan oleh Walikota dan kemudian pemerintah federal AS pada 1 Juni untuk membantu menjaga ketertiban, setelah aksi unjuk rasa berubah menjadi kerusuhan dan penjarahan.
"Personil yang diturunkan, diperiksa Covid-19 sebelum dan setelah diturunkan," kata Davis.
Dalam aksi unjuk rasa saat itu, banyak demonstran mengenakan masker, tapi sedikit juga mereka yang tidak mengenakannya.
Begitu juga dengan banyak penegakan hukum dan personil keamanan banyak tidak mengenakan masker.
"Personil Garda Nasional menerapkan social distancing dan menggunakan APD di tempat-tempat praktis tetap berlaku," kata Davis.
Sejauh ini Covid-19 telah memakan korban jiwa hampir 112.000 orang di Amerika Serikat.
Total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 ada sekitar 2 juta orang, dari total seluruh dunia 7,2 juta orang. (AFP/Channel News Asia)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.