Kampanye Pertama Donald Trump Abaikan Jaga Jarak dan Tak Diwajibkan Pakai Masker
Para peserta kampanye publik pertama Presiden AS, Donald Trump yang dijadwalkan akan berlangsung pada Sabtu tidak diharuskan menjaga jarak sosial.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Para peserta kampanye publik pertama Presiden AS, Donald Trump yang dijadwalkan akan berlangsung pada Sabtu tidak diharuskan menjaga jarak sosial atau physical distancing.
Bahkan para pendukung Trump ini juga tidak diwajibkan mengenakan masker ketika berkerumun melihat orasi presiden.
Padahal dua langkah itu telah ditegaskan otoritas kesehatan AS sebagai pencegahan Covid-19.
Sejak Maret silam, Trump telah dijadwalkan akan mengadakan kampanye setiap Sabtu.
Sayangnya pandemi Covid-19 memaksanya untuk vakum berkampanye.
Dikutip dari CNN, kampanye pertama Trump akan dilakukan di BOK Center di Tulsa, Oklahoma pada Sabtu (20/6/2020).
Baca: Trump Obral Janji Lama: Amerika akan Akhiri Era Perang Tiada Akhir dan Berhenti Jadi Polisi Dunia
Baca: Donald Trump Setuju Larangan Teknik Cekik Leher Chokehold
Tempat itu bisa menampung kurang dari 20.000 orang.
Tim kampanye Trump berharap tempat itu akan dipenuhi orang.
"Ini adalah reli Trump, arena akan penuh sesak," kata Tim Murtaugh, direktur komunikasi untuk kampanye Trump.
Demi kampanye presiden ini, BOK Center telah membatalkan dan menunda jadwal acara lainnya hingga akhir Juli.
Manajer kampanye, Brad Parscale menulis cuitan pada Senin lalu, kampanye akan diawali dengan pemeriksaan suhu pada setiap peserta sebelum masuk ke venue.
Tim Trump juga akan menyediakan pembersih tangan dan memberikan masker kepada para peserta.
Kendati demikian, tim kampanye tidak akan meminta atau memaksa para pendukung Trump untuk memakai masker itu.
Selaras dengan aturan ini, Trump pribadi juga tidak ingin memakai masker ketika berkampanye.
Baca: Menyaksikan Demonstran George Floyd Terkena Gas Air Mata, Donald Trump: Pemandangan yang Indah
Baca: Kasus Corona Tembus 2 Juta, Joe Biden Sebut Respons Trump pada Wabah Nyaris seperti Tindak Kriminal