Penyebab Militer China Bentrok dengan India, Masalah Perbatasan di Sekitar Pegunungan Himalaya
Peristiwa yang berujung pada kematian ini adalah yang pertama selama lebih dari 40 tahun kedua raksasa Asia tersebut berseteru
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Di sisi lain, India memiliki visi untuk mewujudkan tatanan dunia multipolar, seraya berharap mengemban peran yang signifikan dalam tatanan tersebut.
Politisi dan analis India terkadang bicara seolah-olah kekuatan India dan China seimbang, tanpa mengakui kemajuan luar biasa yang telah ditorehkan China.
Agustus lalu, India membuat sebuah keputusan yang kontroversial dengan mengakhiri otonomi terbatas negara bagian Jammu dan Kashmir.
India lalu menggambar ulang peta wilayah tersebut, yang lalu dikecam China.
Ini melahirkan negara bagian Ladakh, yang mencakup Aksai China—wilayah yang diklaim pemerintah India tapi dikendalikan China.
Bentrokan Selasa (16/6/2020) malam terjadi di area tersebut.
Faktor Pakistan India telah mewaspadai relasi antara China dan Pakistan, yang telah lama bersekutu. India menuding China membantu Pakistan mendapatkan teknologi nuklir dan rudal.
Pemimpin senior pemerintahan India, yang didominasi oleh partai nasionalis Hindu BJP, juga telah membahas upaya-upaya mencaplok kembali wilayah Kashmir yang dikendalikan Pakistan.
Sebuah ruas jalan strategis, jalan tol Karakoram, melewati Kashmir yang menghubungkan China dengan Pakistan.
Beijing telah menginvestasikan sekitar US$60 miliar untuk membangun infrastruktur Pakistan-- yang dinamakan Koridor Ekonomi China-Pakistan (CPEC)—sebagai bagian dari Inisiatif Sabuk dan Jalan.
Jalan tol tersebut merupakan jalan utama untuk mengantarkan barang-barang dari dan menuju pelabuhan Gwadar yang terletak di selatan Pakistan.
Pelabuhan itu memungkinkan China memiliki pijakan di Laut Arab.
India khawatir bahwa ke depannya Pelabuhan Gwadar akan digunakan sebagai fasilitas pendukung operasi angkatan laut China di Laut Arab.
Di sisi lain, China curiga soal hubungan antara pemerintah India dengan pemimpin Tibet, Dalai Lama.
Dalai Lama sendiri mengungsi ke India setelah perlawanan gagal di Tibet pada 1959.
India menolak mengakui pemerintahan pengasingan Tibet, namun pimpinan pemerintahan pengasingan Tibet diundang sebagai tamu dalam upacara pengambilan sumpah jabatan Perdana Menteri Modi 2014 lalu.
China tidak menganggap serius aspirasi geopolitik India.
China menganggap India sebagai sebuah negara yang berpotensi untuk bekerja sama dengan rival-rival lama China, seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Australia.
India juga telah mengubah aturan yang melarang perusahaan China mengambil alih perusahaan-perusahaan India yang keuangannya carut marut karena pandemi Covid-19.
China keberatan soal aturan ini.
Meskipun demikian, China adalah rekan dagang terbesar kedua India.
Sama seperti negara lainnya, China mencatatkan surplus perdagangan besar dengan India.
Perundingan China-India
Dalam beberapa tahun terakhir, tentara patroli perbatasan kedua negara saling berhadapan satu sama lain sebanyak ratusan kali setiap tahun.
Pada 2013 dan 2017, pertemuan ini memicu ketegangan serius, yang lantas didinginkan oleh manuver politik dan diplomasi selama beberapa minggu.
Setelah ketegangan terakhir pada 2017, Modi dan Presiden China Xi Jinping menggelar dua pertemuan informal untuk meluruskan perbedaan.
India dan China kini kembali berdiskusi untuk meredakan situasi.
Perwira senior militer kedua negara telah bertemu pada 6 Juni, dan bertemu lagi pada Selasa (16/06) setelah insiden terkini berlangsung.
Baca: VIRAL Foto Petugas KRL Gendong Penumpang Disabilitas, PT KCI Ungkap Kisah di Baliknya
Pertemuan itu digelar di Poin Patroli 14 di Lembah Galwan, dekat lokasi perseteruan.
Tidak dapat dipungkiri insiden ini akan semakin mengurangi kepercayaan antara kedua negara, yang mungkin perlu diintervensi secara politik dari atas agar tidak semakin memburuk di luar kendali.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Ada Apa di Balik Perseteruan Militer India dan China?